Myanmar, Negara Ramah yang Masih Mentah
Ngapain ke Myanmar?
Jalan-jalan.
Haaa??? Ama siapa?
Bedua ama temen.
Haaaaa??? Emang ada apa di sana?
Ga ada apa-apa.
Lhaaaaaaa???
Itulah percakapan antara saya dan
petugas imigrasi di terminal 3 Sukarno Hatta. Bukan hanya dia yang heran dengan
kepergian saya ke Myanmar, ibu saya, teman-teman saya, bahkan bos saya pun
geleng-geleng kepala mendengar rencana saya ini.
Apalagi, akhir-akhir ini Myanmar dan
Indonesia sedang terlibat konflik. Kasus pembantaian muslim di Rohingya,
pelemparan bom di kedutaan Myanmar, pembakaran wihara yang mengatasnamakan
pejuang Rohingya, turun menjadi alasan mengapa mereka semua bingung dengan rencana
saya ini. Di samping heran, mereka
khawatir, saya yang berjilbab akan mendapat kesulitan di sana nantinya.
Nyatanya tidak. Walaupun destinasi
di sana tidak terlampau indah, saya mendapat banyak pengalaman unik dan
berharga, yang tak akan saya lupakan seumur hidup saya. A travel is about the
journey, not only a destination. Ya, inilah journey saya selama 6 hari di 3
kota di Myanmar.
Labels: jilbab backpacker story, Myanmar
2 Comments:
lebih ok lagi, tiap kali posting disertai foto donk mbak,,,,,, foto pas saat yang diceritkan , hehehe sekedar saran
October 8, 2013 at 12:41 AM
siiip...saran segera dilaksanakan
October 8, 2013 at 9:05 AM
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home