Perjalanan Tanpa Rencana
Di perjalanan kali ini, saya
cenderung lebih cuek. Kalau biasanya dari jauh-jauh hari saya sibuk mencari
informasi sana-sini, membuking hotel, dsb., kali ini saya baru melakukannya dua
minggu menjelang keberangkatan. Pekerjaan, kesibukan lebaran, membuat saya
melalaikannya. Ditambah lagi, hotel-hotel dan segalanya di sana tak bisa
dibuking dari Indonesia.
Saya bahkan tak sempat membuat itinerary,
seperti yang biasanya saya lakukan. Alhasil, yang saya bisa lakukan di
detik-detik hanya mengumpulkan informasi-informasi, berisi daftar objek wisata
yang ada, daftar hotel yang bisa didatangi, dan daftar nama bus yang dapat saya
gunakan Yasudahlah, pikir saya. Informasi
yang saya kumpulkan sudah cukup, tak perlu ada jadwal.
Di malam menjelang keberangkatan,
saya sadar, saya belum mencetak semua informasi yang sudah saya kumpulkan. Karena
harus pulang tengah malam, akhirnya saya meminta teman seperjalanan saya untuk
melakukannya.
Namun ternyata, teman saya tak
mencetaknya. Awalnya saya sebal setengah mati, mengingat saya sudah
mati-matinya mencarinya, dan semua yang saya butuhkan ada di sana. Tanpa itu,
tanpa koneksi internet (yang memang amat jarang), saya nol. Saya tak tahu bus apa yang harus saya
tumpangi, tak tau nama hotel dan alamat yang bisa saya tempati, tak tau pula
objek wisata apa yang mesti saya datangi.
Akhirnya, setelah sempat
marah-marah, saya pasrah. Biarlah semua mengalir saja. Nyatanya, perjalanan tanpa rencana ini berlangsung baik-baik saja.
TIP
Budget hotel di Myanmar kebanyakan
tak bisa dipesan via website, namun bisa melalui email atau telepon.
Labels: Myanmar
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home