Myanmar Day 4: Menikmati Kejayaan Mandalay Masa Lampau
Mandalay Royal Palace |
Sisa-sisa peninggalan kejayaan kerajaan itu dapat dilihat di Mandalay Palace, yang terletak tepat di jantung kota Mandalay. Layaknya kompleks istana kerajaan, bangunan yang aslinya berdiri di tahun 1857 ini dikelilingi oleh taman yang luas, benteng tinggi, dan parit raksasa. Kini, area di sekeliling istana dijadikan markas tentara. Sementara si istana sendiri, dapat dinikmati oleh pengunjung umum.
Istana yang kini berdiri merupakan rekontruksi dari bangunan asli, yang terbakar ketika masa pendudukan Inggris. Jika melihat foto-foto asli istana ini, jelas terlihat bahwa di masa itu, Mandalay hidup makmur. Istana konon terbuat dari kayu jati yang dipenuhi detail ukiran. Namun sekarang, istana ini tak lagi menunjukkan kemakmuran itu. Lantai istana kotor dan berdebu. Padahal, istana ini sangat cantik. Jauh lebih cantik dari keraton Yogyakarta.
Kejayaan Mandalay dapat pula dilihat pada bangunan-bangunan lain yang ada di bawah kaki Mandalay Hill. Di sana terdapat beberapa bangunan, seperti Shwenandaw Monastery, sebuah bangunan monastery yang terbuat dari kayu jati berukir. Bangunan yang dibangun oleh King Mingdon di abad 18 ini adalah satu-satunya bangunan di komplek Royal Palace yang selamat dari kebakaran.
Shwenandaw Monastery |
Sandamuni Paya. Pagoda-pagoda kecil ini berisi ayat-ayat dalam Kitab Triptaka. Satu pagoda mewakili satu ayat. |
Salah satu sudut kuil di Mandalay Hill. |
Salah satu sudut kuil di Mandalay Hill. |
Labels: Myanmar
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home