Berkatmu, Kutemukan Terangku (Ketika Bobo Pulang Kampung)
Dear Upik,
Bobo sudah sampai di Belanda, kampung halaman Bobo. Asiiik banget Pik. Di sini Bobo ketemu temen-temen lama Bobo. Semua baik-baik..
Bobo kan dulu pernah cerita sama kamu, Pik. Kalau Bobo ini sebenernya lahir di Belanda. Oleh Gramedia, Bobo dibawa ke Indonesia. Di sini deh Bobo ketemu sama Emak, Bapak, Coreng, Cimut dan kamu.
Pik, sekarang kak Bobo lagi ada di Eindhoven. Di Museum Philips. Kamu tahu nggak Pik, kalau ternyata Philips itu perusahaan asli Belanda. Ah, pasti kamu nggak tahu. Yang kamu tahu cuma lampu Philips itu bisa bikin terang rumah kita ya, bikin kamu bisa belajar dengan tenang, bikin Cimut senang karena nggak kegelapan saat malam tiba, bikin Emak girang karena lampunya hemat. Padahal Philips itu sekarang sudah membuat terang seluruh dunia, loh. Kata penduduk Eindhoven, dulu kota ini merupakan kota yang sepi. Tapi berkat adanya Philips, kota ini jadi ramaai sekali.
Oiya, Upik. Sesuai permintaan kamu, kak Bobo udah cari tahu soal Frederik Jacques Philips, orang yang bikin Philips jadi mendunia seperti sekarang ini. Selamat membaca ya..
sumber: dok. philips
“Ik wil de zon voor je maken, mama, Saya ingin memberimu matahari…,“ ucap seorang bocah dengan polosnya. Sang mama yang ada di sampingnya hanya tersenyum. “Dank je, Frederik. Niet alleen Mam, deze wereld is ook aangestoken. Jangan lupa tuk terangi juga dunia...“.
Bocah polos itu adalah Frederik Jacques Philips, anak lelaki satu-satunya dr. Anton Philips, salah seorang pendiri perusahaan lampu Philips. Ia tidak sadar kalau yang diucapkannya tadi, bertahun-tahun kemudian menjadi kenyataan. Philips, perusahaan yang digawanginya, berhasil menerangi seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sebagai anak satu-satunya dari Anton, Frederik adalah pewaris tunggal perusahaan Philips, yang saat itu baru berkembang. Namun sang ayah tak ingin memberikan begitu saja perusahaan ini pada anaknya. Frederik baru boleh mengelola perusahaan ini setelah ia berhasil menamatkan studinya di universitas teknik terbaik di Belanda, Delft University of Technique. Gerrad Philips, sang paman yang sebenarnya adalah tokoh utama pendiri perusahaan Philips, juga merupakan alumni dari tempat ini.
http://graphics8.nytimes.com
Penemu lampu memang bukan Frederik, bukan pula Gerrad Philips. Tapi keluarga Philips lah yang telah berhasil memperkenalkan lampu di Indonesia. Di tahun 1895, waktu Philips baru aja didirikan, orang-orang Belanda telah membawa lampu ini ke Indonesia. Tapi, setelah pabrik didirikan di Surabaya, barulah Philips dikenal lebih luas di Indonesia. Sekarang, hampir semua rumah menggunakan lampu ini untuk menerangi rumah mereka. Coba bayangkan, kalau Philips tidak mengenalkan lampu ke negara kita, pasti negara kita masih gelap gulita.
Bukan hanya di Indonesia, di dunia pun lampu Philips sudah mendapat tempat. 65 persen bandara-bandara top dunia , 35 persen mobil menggunakan lampu dari Philips. Katanya lagi, 7 dari 10 stadion yang digunakan pada piala dunia sepakbola 2002 di Jepang/Korea dan 8 dari 12 stadion yang digunakan pada piala dunia sepak bola 2006 di Jerman ternyata juga menggunakan lampu Philips sebagai penerangnya. Lintas balap F1 Night di Singapura juga memakai lampu Philips,loh...
Udah dulu ya Pik, semoga tulisan kakak berguna buat kamu. Salam buat Emak, Bapak, Coreng dan Cimut.
Oiya, kalau malam-malam coba kamu datang ke Museum Fatahillah Jakarta. Lampu yang menerangi bagian depan museum itu semuanya dibuat oleh Philips.
Labels: kompetiblog, studi di belanda