BLOG TERBARU SAYA ADA DI WWW.JILBABBACKPACKER.COM

Sunday, April 10, 2011

London, A Very Lucky Trip

Minggu kemaren, gue baru aja balik dari London. Ya...london oy. Tapi kali ini, gue pergi bukan dengan biaya sendiri, melainkan dibayarin !! (hahaha..pada ngiri ga). Jadi ceritanya gini, gue dan keshie--travelmate sejati gue--main game di Facebook yang diadain oleh Tune Hotel. Hadiah utamanya adalah jalan-jalan ke 3 hari 3 malem ke London plus menonton pertandingan liga Inggris. Tentu aja, inceran utama gue adalah jalan-jalannya, bukan nonton bolanya (walaupun gue suka bola juga).

Singkat cerita, gue nggak berhasil mendapatkan hadiah utama itu, karena gue hanya berhasil menduduki posisi ketiga. Tapi ga gue sangka-sangka, tiga minggu yang lalu pihak tune hotel menghubungi gue. Mereka bilang, pemenang pertama mengundurkan diri sehingga sebagai pemenang ketiga, gue yang berhak berangkat ke London. Cihuyy!! (Untung gue ga loncat-loncat di dalem busway).

Dalam waktu kurang dari 2 minggu, gue mesti siapin segala keperluan ke sana. Visa, tiket Jkt-KL bukan termasuk bagian yang diurus mereka, jadi gue mesti menyiapkan dana dan upaya sendiri. Gila, dadakan banget. Apalagi urusan visa Inggris, yang konon merupakan visa yang paling sulit didapat di dataran Eropa. Buat tau cerita gue tentang visa ini, baca link ini ya..

Labels:

Mengurus Sendiri Visa UK

Orang-orang bilang, visa UK adalah visa yang susah didapetin, apalagi buat orang-orang yang belum pernah menginjakkan kaki di benua Eropa dan Amerika, seperti gue ini. Apalagi, waktu yang gue punya buat bikin visa ini sangat-sangat mepet, cuma 3 hari man!! Ya, gue mesti berangkat ke London hari Rabu tanggal 31 Maret, sementara surat sponsor dari pihak Tune baru gue terima hari Kamis. Jadi hanya ada sisa waktu 3 hari kerja.

Awalnya gue akan menggunakan jasa agen travel, agar proses pengurusan lebih mudah. Tapi dua agen travel yang gue hubungi malah mempersulit gue dengan mengatakan "ga mungkin visanya bisa jadi. Normalnya butuh waktu 1-2 minggu." (Huh...gue juga tau itu.Gue ga mau yang normal, itu sebabnya gue minta tolong kalian).

Akhirnya, gue dan temen gue memutuskan untuk mengurus sendiri visa UK ini. Ternyata, pengurusannya cukup mudah, dan ternyata hanya dalam 3 hari gue mendapatkan stiker visa di paspor gue..(lucky me).

Untuk mengurus visa inggris, kita ga mesti datang ke kedutaan Inggris di Menteng sana. Tapi cukup ke UK Border Agency (VFS Global) yang adanya di Plaza Abda Sudirman, Jakarta (di seberangnya Fx). Sebelum ke sana, kita mesti mengisi formulir aplikasi online di http://www.visa4uk.fco.gov.uk/ApplyNow.aspxNah, formulir online itu nantinya harus dicetak (print) dan disertakan bersama syarat-syarat lainnya. Syarat-syarat tersebut adalah:
- paspor asli (kalau ada paspor lama disertain juga), dan fotokopi paspor
- pas foto terbaru 3,5 x 4,5 dengan background putih (ditempelin di formulir)
- fotokopi akte lahir, KTP, kartu keluarga, kartu nikah (kalau ada).
- surat keterangan dari perusahaan (berkop dan asli)
- surat sponsor (kalau saya, ada surat sponsor dari Tune Hotel, yang menjelaskan mereka yang akan menanggung biaya hidup saya selama di sana).
- tiket pesawat. Nah, berhubung saya belum dikirimin tiket oleh Tune, saya nggak menyertakan ini. Tapi seharusnya sih disertain, tujuannya agar mereka yakin kita bakal pulang lagi ke sini.
- bukti booking hotel
- fotokopi buku tabungan dan rekening koran. Oya, kata travel agen yang batal saya pakai, untuk masuk ke UK, mereka meminta rekening minimal 50 juta.
- biar meyakinkan, sertain aja bukti2 kekayaan (haha..). Ada orang yang menyertakan BPKB, surat tanah, deposito. Tujuannya ya biar mereka tahu kita punya uang dan ga akan cari kerja di sana.
- jadwal selama di sana. Ini nggak diminta sebenernya, tapi gue masukin aja biar mereka tahu kalo gue punya jadwal yang sudah tersusun di sana.


Read more »

Labels: , ,

14 Jam di Airasia X

Perjalanan KL-London memakan waktu lebih dari 13 jam. Gila, lama banget ya.. Ini sebenernnya bukan perjalanan jarak jauh pertama gue. Gue pernah terbang 10 jam dari Singapura menuju Istanbul. Tapi, waktu itu kan naiknya bukan low budget airline macam Airasia ini. Kursinya lebar-lebar, ada Tv yang dilengkapi film2 dan musik terbaru, ada makanan setiap beberapa jam. Lah, ini kan airasia. Kursinya sama aja ama kursi pesawat jarak dekat, dengan jarak antar kursi ga terlalu jauh. (Untung kaki gue ga sepanjang bule2 itu ya..)

Ditambah lagi, ga ada TV dan hiburan satupun. Makanan dan minuman juga mesti bayar, mahal pula. Sebenernya gue udah mempersiapkan diri untuk ini. Gue bawa dua buku tebel, bawa Ipod touch biar bisa maen game. Tapi apa daya, Ipod gue baterenya abis dan gue ga punya chargeran. Jadilah ipod itu hanya memberatkan tas gue saja :P

Di sana sebenernya disediain penyewaan alat semacam Ipad seharga 35 RM (kalau ga salah inget). Tapi isinya ga terlalu banyak, hanya ada 2 film, lagu2 dan beberapa game. Lumayan juga sih karena dapat dipakai penuh selama 14 jam (dan bisa gantian pula ama temen sebelah :p).

Oiya, untuk perjalanan jauh seperti itu, ada hal-hal yang sebaiknya dilakukan (disarikan dari tulisan di majalahnya airasia). Cekidot guys..
- Minum air putih sebanyak-banyaknya. Walaupun nggak merasa haus, ketinggian dan perbedaan tekanan udara di pesawat bikin kita kekurangan cairan. Jadi sebaiknya selama penerbangan, minumlah air putih atau jus sebanyak-banyaknya, jangan minum kopi, teh apalagi alkohol.
- Sesekali lakukan stereching ringan, untuk mencegah otot kita kaku. Caranya lutut ke arah bangku, tahan beberapa detik.
- Kalau kondisi pesawat stabil, jalan-jalan lah di lorong. Kalau gue sih jalan-jalan sambil menuju kamar mandi. Maksudnya, gue sengaja pilih wc yang di ujung, biar gue jalannya rada jauh.
- Biar ga jetleg, tidur sebanyak-banyaknya saat perjalanan dari barat menuju timur. Dan sebaliknya, usahakan tidur sedikit saat perjalanan dari timur menuju ke barat. Ga tau apa alasannya de, yang jelas ini gue praktekkan sangat2...

Labels: ,

Tune Hotel Westminster


Hadiah gue termasuk menginap 4 malam di Tune Hotel Westminster, London. Letak hotel ini strategis banget, cuma butuh waktu 2 menit ke stasiun Northen Lamb, salah satu stasiun tube dan butuh 10 menit menuju Big Ben. Bus-bus yang lewat sini juga lumayan banyak, yang gue inget sih ada 143 dan RV 1.

Karena menang hadiah, gue dapetin semua fasilitas yang ada di sana. Fasilitas standarnya kan kamar tidur plus AC. Nah, gue dibukain semua fasiltas tambahan sperti internet (WiFi), toiletris, TV, dan hairdrayer. Sayangnya semua itu ga kepake, kecuali toiletris. Nonton TV ga sempet, apalagi hairdryer-an.


Di bawah tune hotel ada cafe Costa yang buka 24 jam. Sayangnya, sampe gue pulang, gue lom sempet nyobain tuh cafe, padahal kata Novy (salah satu pemenang dari Indo), rasa coklat panasnya lumayan enak. Di seberang tune ada supermarket, yang ternyata harganya lebih murah dari semua supermarket yang pernah gue datengin di London. Dan ada restoran halal (namanya gue lupa...tapi ada kata2 "chicken" gitu de). Gue dan kc baru tahu ada restoran ini, 2 jam sebelum pulang. Haha...padahal selama ini bingung mo mkanan di mana. Emang deh, gajah di pelupuk mata selalu tak tampak..

Restoran ini menyajikan fastfood seperti burger ayam, burger daging, frenchfries, kebab, spagetti dsb. Yang jelas, makanannya halal karena yang masak orang Arab (menjamin ga sih)..

Ohya, yang pasti pelayannya ramah banget dan GANTENGGG !!! hehehe..pengen gue bawa pulang buat oleh2..

Labels: ,

(Mereka) Nyasar

Airasia mendarat bukan di Heathrow, melainkan si Stansed yang jaraknya kira-kira 1,5 jam perjalanan dari kota London. Nah, sebenernya si kc udah mencari tahu mesti naek apa ke Tune Hotel, berdasarkan petunjuk yang diberikan di web. Di situ tertulis kita mesti naek aiprot bus nomer A6, turun di victoria dan lanjut dengan tube waterloo. Dia juga udah ngeprint peta bus, dan gue jg udah ambil peta kota London di bandara.

Tapi salah satu rekan kita dari negeri jiran ngotot mau turun di bakerstreet. Bener sih dia, karena bakerstreet dan northern lamb (stasiun yang deket ama tune hotel) itu ada dalam satu jalur. Namun masalahnya, saat itu waktu udah menunjukkan pukul 01.00 dan semua tube udah tutup dari sejam yang lalu. Gue dan kc ngotot turun di victoria aja, dengan pertimbangan, kalaupun tube udah tutup, naik taksi atau bus akan lebih dekat dari situ ketimbang dari bakerstreet. Namun saat kami sedang memastikan dan menanyakan hal ini ama warga lokal yang duduk di belakang kami, tiba-tiba mereka semua turun. Sebagai bentuk solidaritas, gue dan kc juga ikutan turun. Dan bener aja, tube udah tutup. Untung masih ada night bus nomer 143.

Nah, cerita terus berlanjut. Gue dan kc duduk di bagian depan, yang lainnya di bagian belakang bus. Karena udah baca peta sejak masih di pesawat, gue rada ngeh soal lokasi tepat tune hotel. Gue dan kc pun turun di halte bus yang ga jauh dari situ (walaupun sempet kelewatan 1 halte). Tapi, pas kami nengok ke belakang, yang lainnya udah turun duluan. Hahaha...ternyata mereka menuruti ajakan si orang jiran itu, dan turun 3 halte sebelum tujuan. Dan seteleh nyasar ngalor ngidul, mereka memutuskan naik taksi ke tune hotel. Tau ga beda waktu antara kedatangan kami dengan mereka? Hanya 1 jam lebih!!

Labels:

Angkutan di London

London merupakan kota dengan transportasi yang lebih rumit dibandingkan dengan Singapura, ataupun Hongkong. Transportasi utamanya adalah tube underground, kereta bawah tanah sejenis MRT. Tube ini memiliki 13 line, di antaranya bakerloo, central, district, circle. Ribet emang..tapi kalau udah pernah ngerasain ribetnya naek busway, yang ini jadi terasa lebih gampang...hahaha..

Nah, kalau mau naik tube, yang pertama harus diliat adalah kita mau naik dan berenti di stasiun mana. Kalau udah tau, lihat line-nya (ditandai dengan warna yang berbeda), dan cek apakah stasiun awal dan akhir kita itu ada dalam satu line. Kalau beda, cari stasiun mana kita mesti ganti line.

Misalnya nih, gue naik tube dari Northern Lamb mau menuju Victoria. Nah, northern lamb itu adanya di jalur coklat (bakerloo line) sementara victoria ada di jalur kuning dan hijau (circle dan distict). Nah, untuk mencapai jalur kuning itu, gue mesti tuker kereta di embankment.

Bukan itu aja. Perhatiin juga ada platform mana kereta kita. Caranya, setiap abis bayar karcis, akan ada peta beberapa peta. Cek aja, stasiun kita ada di peta yang mana, yang artinya ke arah situlah kita mesti bergerak. Setelah itu, jangan buru-buru naik kereta karena dalam satu platform bisa ada beberapa kereta yang lewat. Cek ujung dari line kereta yang kita ingin naiki, lalu baca di papan, kereta itu akan tiba kapan. Tujuan akhir kereta itu juga akan terpampang di kereta.

Ribet ya? Nah, kalau mau lebih gampang tapi lebih lama, naik bus aja. Ada peta busnya, dan petunjuknya di tiap halte. Tapi kalau mau lebih gampang lagi, tanya orang aja..hehehe..

Oiya, kalau dalam sehari akan naik banyak tube dan bus, beli aja daypass seharga €6,6. just info aja, sekali jalan harga tube bisa mencapai €3-4. Mending beli daypass kan, bisa naek berkali-kali tanpa ribet.

Peta bus dan tube bisa dicek di sini http://www.tfl.gov.uk/gettingaround/14091.aspx

Labels:

Fulham Stadium Tour


Salah satu agenda yang dijadwalkan untuk gue dan kawan-kawan adalah kunjungan ke Craven Cottage, markas besar Fulham. Dari hotel, kami mesti naik tube ke arah Wimbeldeon dan dilanjutkan dengan jalan kaki kira-kira 15 menit. Untung Aaron, manager tune hotel, menemani kami. Perjalanan jadi ga berasa jauh.. :P (soalnya dia imut banget).

Kunjungan kami diawali dengan tur mengelilingi Fulham. Diawali dengan penjelasan mengenai sejarah Fulham, yang ternyata adalah klub tertua di London. Menurut si guide--yang katanya anak mantan pemain Fulham--klub ini udah berdiri sejak tahun 1907 (kalo gue ga salah denger nih). Awalnya, klub ini adalah klub dari sekolah minggu di Fulham, dan berkembang besar hingga jadi seperti sekarang ini.

Craven Cottage yang gue kunjungi ini ternyata ga terlalu besar..Ya, gedenya ga jauh beda dengan lapangan Lebak Bulus deh. Katanya guide, tadinya craven cottage ga sebagus ini. Karena ingin masuk ke Liga Premier Inggris, maka akhirnya dilakukan renovasi besar-besaran. Lapangan diperbagus, kapasitas kursi ditambah hingga bisa menampung 20.700 orang (hahaha...gue inget bener angka ini ya). Tapi, katanya si guide lagi, si arsitek mempertahankan beberapa hal untuk mengingat bentuk Craven Cottage di masa lalu. Misalnya aja, bangku kayu di tribun barat.

Setelah penjelasan panjang lebar, kami semua diajak meninjau lapangan, melihat ruang ganti pemain, balkon khusus untuk keluarga pemain, ruang tiket dan ruang wawancara. Lo tau kan, abis pertandingan si pelatih biasanya diwawancara dengan latar belakang tempelan-tempelan sponsor gitu kan?  Ternyata, ruangan untuk merekam itu super duper kecil, palingan luasnya hanya 6 m2. (kamera emang bisa nipu)

Setelah puas muter-muter dan moto-moto, gue diajak masuk ke dalam ruangan tempat diadakannya jamuan-jamuan dan acara. Di sanalah gue dkk diajak menikmati makan siang. Hahaha...banyak banget makanannya, tapi gue cuman makan yang vegetarian (hehe...biar aman). Setelah kenyang, baru deh diajak serius, dengerin presentasi dari wasit-wasit di Inggris. Temanya "mengapa wasit harus fit". Gue berasa lagi di acara press conference dah, apalagi abis itu gue dibagiin goodie bag yang isinya topi, shower gel, dan boneka billy (maskotnya Fulham).

Oiya, gue dan kawan-kawan juga diliput ama stasiun TV Inggris. Hehehe...tapi kayaknya kagak ditayangin di TV, soale bahasa Inggris kita semua kaco balo :P

Labels:

Berkeliling London (hari 1)

Pemenang enggak mendapatkan fasiltas tur, jadi di sana gue dan keshie mesti berkeliling sendirian. Enak juga sih, gue lebih bebas memilih tempat-tempat yang pengen gue datengi, bisa naek transportasi umum, dsb.

Sebenarnya, gue dan teman sudah membuat jadwal kasar selama 3 hari berada di London. Jadwal yang lumayan padat, mengingat waktu gue di sana sangat singkat. Tapi ternyata, ada acara dari TuneHotel—yang gue enggak tau sebelumnya—yakni tur ke markas Fulham, ketemu wasit terbaik Inggris, dan makan siang di sana. Acara ini berlangsung dari jam 11-2 siang, lumayan lama juga.Alhasil, jadwal yang udah kami buat mesti diubah total. Akhirnya kami mutusin, go with the wind blow aja deh, rencanain mau ke mana semalem sebelumnya aja.

Biar dapet banyak objek, di hari pertama kami merelakan diri keluar pagi-pagi buta. Di luar masih sepi banget, yang lewat hanya tukang-tukang pembersih jalanan yang heran ngeliat kita yang nekat keluar sepagi itu. Dan suhu di luar di pagi itu ternyata masih 13 derajat. Dingiin…

Karena masih pagi, kami memutuskan untuk mengunjungi objek yang bisa diliat dari luar aja, dan yang letaknya enggak jauh dari hotel (karena mesti kembali lagi ke hotel sebelum jam 11). Dari hotel, gue bergerak menuju Westminster Bridge Road, yang hanya selemparan galah dari hotel. Berlanjut ke Big Ben, menara jam yang termahsyur itu. Tadinya gue pikir, big ben itu sangat-sangat besar. Tapi ternyata, enggak sebesar yang gue pikir (walaupun tetep gede kalo dibandingin jam gadang).

Dari situ, gue berbelok ke arah House of Parliament, gedung yang menyatu dengan Big Ben. Di seberang gedung ini terdapat Westminster Abbey, gereja yang jadi tempat misa pemakaman Diana dan misa pernikahan William-Kate. Gereja bergaya Gothic ini sebenernya bisa dimasuki, tapi berhubung lom buka, gue cuman bisa foto di depannya aja.

Setelah puas berfoto-foto di depan Westminster Abbey, gue bergerak menuju Trafalgar Square. Waktu dulu, gue pernah baca buku yang judulnya Rendevous di Trafalgar Square, yang isinya menceritakan pertemuan dia dan mantan pacarnya di plaza itu. Penulis buku itu menggambarkan Trafalgar Square sebagai tempat yang sering dijadikan tempat nongkrong masyarakat Inggris dan titik pertemuan yang besar dan indah, penuh dengan burung-burung merpati. Cerita si penulis bikin gue membayangkan tempat ini seperti plaza-plaza di Italia (yang pernah gue liat di majalah). Tapi ternyata, Trafalgar Square hanya plaza kecil yang biasa aja. Plaza ini lantainya dilapisi beton, di tengah plaza ada air mancur dan sebuah tugu. Itu aja. Katanya sih, di sini akan rame kalau ada pertujukan atau demonstrasi..

Oiya, di dekat Trafalgar Square ada sebuah museum namanya National Gallery Museum. Sebenernya gue pengen masuk ke sini, tapi berhubung waktunya mepet, gue urungkan niat itu.

Dari Trafalgar Square, gue melangkah tanpa tujuan, mengikuti kaki dan mata aja. Kalo terlihat ada yang bagus, gue belok ke situ. Tapi susahnya, setiap sudut kota London bagus banget. Jadi kadang-kadang gue bingung mesti belok ke sini atau ke situ, karena sama-sama terlihat menarik. Akhirnya, ikutin intuisi aja.

Intuisi ini membawa gue ke sebuah taman besar, St. James Park. London emang kota taman, banyak \banget taman di sini. Di setiap pengkolan, pasti ada taman, baik taman besar ataupun taman kecil. St. James Park ini termasuk taman besar. Di tengahnya ada danau dan pulau kecil yang dinamakan Duck Island. Karena masih pagi, sedikit banget orang yang gue temui di sini, hanya beberapa pekerja kantor yang dateng kepagian, dan sekelompok tentara yang lagi latihan. Gue dan keshie sempet duduk-duduk sebentar di sini, sambil menikmati sandwich Tasco yang udah dibeli sebelumnya. Pengennya sih lama, tapi dinginnya itu loh, ga tahaan.

St. James Park ini bertetangga dengan Clearance House, tempat tinggal William dan Harry, dan istana Buckingham. Jadi gue menyempatkan diri mampir di kedua tempat ini sebelum balik ke hotel dan berkeliling Fulham.

Sebenernya, setiap hari jam 11 di Buckingham Palace ada guard changing ceremony alias upacara pergantian prajurit kerajaan. Tapi lagi-lagi, gue mesti mengejar banyak hal di tempat lain, sehingga dengan sangat terpaksa, gue melewatkan acara itu.

Labels:

Belanja Sampe Gempor (Belanja di London Part 1)

Saat di markasnya Fulham, gue ketemuan Ibu Ita, kontributor Antara untuk Eropa. Si Ibu baik hati ini dengan gagahnya ngajak kita jalan-jalan, dan belanja-belanji. Dimulai dari Harrods, pusat perbelanjaan punyanya Al Fayed. Just remember aja, anaknya AL Feyed ini, si Dodi Al Fayed, mati kebunuh bareng Diana di terowongan di Paris. Nah, buat mengenang mereka, di lantai basement ada monumen Dodi-Diana.

Harrods ini gede banget ya, dan lengkaap banget. Tapi yang menarik minat gue cuman area maenan. Ya...gue pernah liat area ini di tipi pas acara Natal dan gue pengen banget ada di sana. Areanya ga terlalu gede, tapi dipenuhi berbagai boneka, permen, dan mainan. Lucu banget, tapi sayangnya harganya mahil! Akhirnya gue beli celengan bentuk bus tingkat dan kotak pos, yang di dalemnya ada coklat dan permennya. Gue beli ini karena ada promosi buy 2 get 1 more.. Hehe..lumayan, 15 ponds dapet 3. Masih mahal sih, tapi ga ada yang lebih murah :P

Dari situ, gue diajak Ibu Ita mengunjungi Mark&Spancer. Kalau di sini M&S ini merek elit yang harganya mahal, di sana merek ini harganya paling murah, terutama makanan dan kosmetiknya. Parfum yang di sini harganya bisa 200 rebu, di sana gue beli hanya dengan harga 5 pond aja. Shower gel, body lotion, roll on dijual hanya 1 pond alias 14 rebu!! Gue sebenernya pengen banget beli banyak, tapi mengingat bagasi AA hanya 15 kg, dengan berat hati gue menaruhnya kembali di rak.

Selain kosmetik, di sana juga ada supermarket, yang jual biskuit-biskuit berlabel Mark&Spancer. Murah-murah oy, nggak sampe 1 pond per buahnya. Dengan panduan bu Ita, gue beli biskuit marie (yang ternyata enak banget), coklat, Scottish bread, dan beberapa biskuit lainnya. Hehe...karena biskuit2 ini, berat koper gue bertambah 4 kg!

Di covent garden, gue beli EDT Bodyshop. Gue emang udah pake produk ini dari dulu, makanya pas liat tokonya gue langsung niat beli. Ternyata, harganya murah oy. EDT yang biasa gue beli dengan harga 159 rebu, di sana dengan harga segitu gue bisa dapet 2. Ditambah lagi, ada wangi Vanilla, yang selama ini udah menghilang di Indonesia.

Labels:

Belanja di London (part 2)

Selain bener-bener belanja di 3 tempat tadi, gue sempet mengunjungi beberapa pusat belanja di London yang keren abiss...

PORTOBELLO ROAD


Menurut gue, ini tempat belanja yang paling keren di London. Portobello Road adalah nama jalan di Nothing Hill. Di jalan yang panjaaang itu, berderet toko-toko dan stand-stand yang menjual aneka benda lucu. Ada sovenir, baju, tas, roti, kerajinan tangan, barang pajangan rumah, kamera bekas, dan banyak banget barang lucu lainnya. Beda dengan covent garden dan oxford, di sini nggak ada barang bermerek, lebih banyak barang kerajinan dan benda-benda bekas, yang menurut gue, lebih bagus dan oke. Harganya? Ga tau...karena gue emang nggak niat beli apapun di sini, sehingga gue ga nanya-nanya. Takut kaget ama harganya:P

Selain barang yang lucu dan toko yang didesain menarik, di sini banyak banget pertunjukan jalanan. Ada penyanyi solo, orang yang pura-pura jadi patung, orang yang pake baju gladiator, dan macem-macem. Menghibur banget..

Oiya, sebelum masuk ke jalan ini, gue sempet beli sovenir di sebuah toko milik orang India (yang gue ga inget nama tokonya). Di sini, gue beli tempelan kulkas seharga 5 pound/ 4 buah. Lebih murah dari di oxford road yang katanya satu tempelan kulkasnya dihargai 2-3 pound (katanya, gue nggak beli di sono soale).
Saran gue, ke sinilah.Dijamin, ga nyesel...

PS: stand-standnya hanya ada di hari Sabtu, kalau tokonya sih  buka setiap hari.
Getting There: Naik tube turun di Nothing Hill Gate, keluar langsung belok kanan.

COVENT GARDEN
Awalnya gue pikir ini adalah nama sebuah taman, karena ada embel-embel "garden" di belakangnya. ternyata, ini adalah nama pasar di London.

Bangunan utama covent garden beratap setengah lingkaran, mengingatkan gue pada atap stasiun kota. Di bawah bangunan ini berderet toko-toko yang menjual aneka kerajinan. Di tengah-tengah pasar, terdapat semacam foodcourt yang menjual aneka makanan yang tampaknya menggiurkan. Tadinya, gue pengen makan di sini, tapi setelah keliling-keliling, gue nggak menemukan makanan yang halal. So, bye-bye..

Di sekeliling covent garden banyak terdapat toko-toko kosmetik dan baju bermerek. Ada juga pertunjukkan jalanan, mirip-mirip di portobello road gitu. Asyik sebenernya berkeliling di sini, tapi karena waktu mepet-pet, gue cuma sebentar banget di sini.


Getting There: naik tube turun di Covent Garden, begitu keluar dari stasiun langsung keliatan deretan toko. jalan terus kalau ingin menuju bangunan utama.

OXFORD STREET
Ini merupakan pusat perbelanjaan paling terkenal di London. Dan terbesar, dan tersibuk juga... Jalan Oxford ini panjaaang banget, dan di kanan kirinya berjejer toko-toko yang menjual merk-merek dunia, walaupun ada beberapa toko yang menjual souvenir. Walaupun gue ke sini, tapi gue nggak terlalu suka. Bangunan dan suasananya bagus, tapi kurang hangat dan ramah..

PS: di sini ada arsenal store, jadi yang ga sempet ke emirates stadion, bisa beli jersey arsenal di sini. Kata temen gue yang beli, harganya ga beda kok. Di sini ada Primark, departemen store punya orang India yang jual baju-baju yang murah-murah.

Getting there: karena tempat ini panjaaang banget, bisa keluar beberapa stasiun antara lain Bond St., Marble Arch, Oxford Circus, dan Totenham. Kalau mau di tengah-tengah pilih stasiun Oxford Circus aja..

Labels: ,

Tip Irit di London

London terkenal sebagai kota termahal di Eropa. Ditambah lagi, mata uang kita yang lemah banget, sehingga 1 pound itu sama dengan Rp 14.000. Oh,no..

Walaupun hanya 3 hari di sana, gue kudu beririt-irit ria. Dari hasil browsing dan lihat-lihat arsip di milis Indobackpacker, gue nemu beberapa tips untuk mengirit biaya di London. Cekidot:
  1. Makanan di sana rada mahal. Paling murah adalah makanan cepat saji alias fastfood. Satu porsi lunch di McD harganya sekitar 3 pound, masih lumayan lah.. Tapi nih, di McD kagak ada makanan halal alias semuanya dibuat dari daging B2. Kalau mau yang lebih murah lagi, beli aja sandwich di TASCO (supermarket kecil kayak Indomart). Harganya 1-2 pound (2 biji).
  2. Buat oleh-oleh, bisa dibeli di Portobello Road, atau Oxford Street
  3. Kalau mau oleh-oleh makanan, beli aja di Mark & Spancer ataupun Poundland (supermarket juga, gue pernah nemu di Portobello Road). 
  4. Kalau mau pipis, jangan di stasiun karena mesti bayar!! Dateng aja ke toko-toko besar seperti Harrods, di situ pasti ada toilet gratis.
  5. Beli one day ticket pass aja harganya 6,6 pound, bisa dipakai seharian penuh untuk naik tube dan bus. Jauuuh lebih irit ketimbang beli satu-satu. FYI aja, satu tujuan (one way) harga tiketnya bisa mencapai 3-4 pound.

Labels: