BLOG TERBARU SAYA ADA DI WWW.JILBABBACKPACKER.COM

Thursday, December 29, 2011

Angkutan Umum di Sydney

Sydney adalah kota yang lumayan teratur. Di sini ada banyak jenis angkutan umum yang bisa dipakai buat keliling kota. Harganya lumayan mahal, jadi kalau emang deket mending jalan kaki aja.

Monorail
Monorail ini cuman ada di kawasan SCBD alias pusat kota Sydney. Spot yang dilalui monorail ini adalah World Square (tempat hotel gue berada), Chinatown and Paddy's, Darling Harbour, City Center. Untuk lebih jelasnya bisa diklik di sini

Beda dengan monorail di KL, Bangkok atau Taman Mini, monorail ini bukan berupa satu kereta panjang dengan tempat duduk yang berderet melainkan terdiri atas beberapa kompartemen. Satu kompartemen lebarnya kurang lebih 2,5 dan terdiri atas dua tempat duduk yang saling berhadapan.

Tarif sekali jalan 4,9 dolar (mahal bo!). Kalau emang pengen bolak balik naik ini, saran gue beli aja day-passes tiket. Ada yang satu hari (harganya 9,8 dolar), ada yang 3 hari. Dengan day passes ini, bebas naik monorail sesuka hati.


Light Rail
Kereta ini bentuknya mirip tram, adanya di atas tanah. Tram ini terbagi dua zona, yakni zona 1 (yang deket SCBD), dan zona dua. Harga tiketnya lebih murah sedikit, dan lebih murah lagi kalau belinya tiket return (alias pulang pergi). Sekali jalan 3,5 dolar dan pulang pergi 4,9 dolar. Menurut Erwin, lebih asyik naik ini ketimbang naik monorail soalnya kita bisa liat bangunan-bangunan di sepanjang jalan. Kalau monorail kan cuman liat bagian atas aja. Tapi, gue lupaaa naik ini :(( Oya, klik di sini ya buat peta dan info lebih detail.

CityRail
Yang ketiga ini adalah subway-nya Sydney. Terus terang gue ga naik ini, dan bingung baca petanya. Sempet dijelasin sih ama sodara gue, tapi tetep aja bingung karena ga ngalamin sendiri. Jadi kalau mau jelas, klik citysubway aja ya.

Bus 

bagian dalam shuttle bus
Bus adalah transportasi yang paling murah di Sydney (tapi semurah-murahnya tetep mahal yang buat ukuran gue). Sekali jalan, sekitar 2-4 dolar (tergantung tujuannya). Tapi..jangan khawatir. Ada free shuttle bus di area SCBD. Nomer busnya 555, beredar dari jalan George Street, terus ke Circular Quay, terus ke Phillip Street dan Macquarie Street, dan balik lagi ke George Street. Lumayan, bisa dateng ke Town Hall, the Queen Victoria Centre, Centrepoint Tower, Martin Place, Circular Quay, the Domain, Hyde Park, Central Station, Chinatown gratis. Tapi, jam operasinya ga sampe malam. Pas weekday ia hanya sampai jam 15.30, weekend jam 18.00. Ada satu lagi sih free shutlle bus, tapi ga tau kemana rutenya.

Labels:

Wednesday, December 28, 2011

Oleh-oleh Makanan Dari Sydney

Ga afdol dong kalo dari suatu tempat ga beli oleh-oleh khas sana. Nah, di sini gue beli beberapa oleh-oleh camilan. Ini dia:

Lemmingtons

Gue pertama kali liat ini di acaranya Masterchef Australia.Ini adalah kue khas Aussie. Terdiri dari kue bolu dua lapis (yang mirip lapis surabaya), dilapisi semacam karamel dan diberi taburan kelapa. Menurut gue, ini perpaduan antara lapis surabaya ama ongol-ongol. Gue suka banget kue ini, walaupun temen-temen kantor gue bilang rasanya aneh.

Oiya, gue beli ini di supermarket di World Square Mall, di sebelah hotel gue, sesaat sebelum pulang ke Jakarta. Sebenernya di supermarket besar banyak kue ini, tapi gue lupa beli oi.

Nougat
Kue yang mirip Turkish Delight ini juga salah satu makanan khas Aussie. Rasanya manis, bentuknya kotak, dan rasanya macem-macem. Tapi...permen khas Aussie ini keras banget. Jadi yang giginya udah karatan, jgn coba-coba makan ini ya..Semua supermarket jual nougat ini, harganya kurang lebih 3-5 dolar per bungkus.

Macademia Nut
Kacang ini adalah ikonnya makanan Australia. Selain dijual telanjang (maksudnya kacangnya aja), kacang ini juga ditanam di dalam coklat. Wajib dibeli deh..
Oiya, nyari kacang ini mesti di supermarket gede. Gue dapet di woolworths, yang masih ada di  kawasan Wolrd Square.

Wine
Gue sih ga mengerti soal minuman ini, dan ga mau beli pula, jadi ga tau harga aslinya di Jakarta berapa. Tapi kata salah satu temen perjalanan gue, harga wine di sini murah banget. Seratus ribu aja udah dapet wine bagus, yang kalo di Jakarta harganya bisa 3 kali lipatnya.

Labels:

Tuesday, December 27, 2011

Breaking Australia bareng Simpati (part 6) — Fireworks in Darling Harbour

Darling Harbour adalah tempat favorit gue di Sydney. Seperti yang udah pernah gue ceritain di tulisan sebelumnya, tempat ini adalah salah satu pelabuhan di Sydney. Di sana bersandar kapal-kapal layar alias yacht yang bisa membawa wisatawan ke beberapa tempat di Sydney.

Selain itu, di sini berderet cafe-cafe dan bar-bar dengan desain-desain menarik. Bagi yang kere dan ga doyan nge-pub macam gue, bisa duduk-duduk aja di pinggir pelabuhan, sambil ngeliat city light yang keren banget.

Nah, beruntungnya gue. Karena mendekati natal, setiap malam minggu ada pertunjukan kembang api di sana. Kembang apinya dimulai jam 7 lewat. Ngaret sekitar 15 menit dari jadwal. Sayangnya, gue ga bawa tripod dan ga nemu tembok buat gue jadiin tatakan kamera. So, foto gue sangat seadanya...
Ahhhh, pengen beli tripod!!!

Labels:

Breaking Australia bareng Simpati (part 5) — Ketemuan Koala

Sepulang dari Paddy's, gue ga ikutan makan malam dan langsung cabut ke daerah Darling Harbour. Gue pengen mengunjungi Sydney Maritime Museum dan Sydney Wildlife buat ngeliat koala.

Dari Paddy's, gue balik ke hotel dulu. Setelah naro belanjaan gue yang segambreng, gue cabut ke Darling dengan menggunakan monorail. Oiya, di Sydney ini ada banyak angkutan. Tulisan tentang angkutan ini lebih detailnya klik di sini ya.

Lucky me, lagi nanya di mana letak stasiun monorail terdekat, gue malah dikasih one day passes ticket. Dengan tiket ini, gue bebas naik monorail seharian penuh. Kata orang yang ngasih gue, dia udah ga pake lagi karena mo pulang hari itu. Sebenernya, ada satu orang lagi yang mo ngasih gue kartu smart, kartu langganan kereta di Sydney. Tapi kok ya dengan begonya gue nolak...

Wildlife Adventure
Buat ngeliat koala dan binatang asli Australia, tempat yang pas adalah Taronga Zoo. Tapi, letaknya agak jauh dan harus nyebrang pake ferry. Ga memungkinkan bagi gue yang diburu waktu. Akhirnya, daripada ga dapet foto koala sama sekali, gue menuju ke Sydney Wildlife yang letaknya di sebelah Sydney Aquarium di Darling Harbour.

Harga tiketnya lumayan mahal, AU$ 35 per orang. Tapi  gue ga pikirin harganya, kapan lagi gue ketemuan koala di tempat asalnya, lagipula saat itu gue dapet potongan 20 % dari buku turis yang ada di hotel. Mayan bener deh....Oya, sering-sering deh buka koran atau apapun yang ada di hotel, soalnya temen gue dapet karcis gratis masuk Sydney Tower dari salah satu koran yang ada di hotel. (Dan gue ga tau itu huaaaa...)

Wildlife adventure ini kecil banget ternyata, lebih kecil dari kebon binatang manapun yang pernah gue masukin. Dalam waktu sekejap, gue udah menyelesaikan tempat ini. Tujuan gue ke sini emang cuman liat koala dan kangguru sih, jadi gue skip binatang lain seperti buaya, ular, dan aneka reptil lainnya. Di Ragunan juga ada kan?

Binatang di sini ada dalam dalam kerangkeng, ga seperti taman Safari yang bebas berkeliaran. Ada sih jam-jam tertentu di mana kita bisa ngasih makan koala dan kanguru, tapi gue udah ketinggalan. Untungnya, di roof gardennya ada tempat buat liat koala lebih dekat. Deket banget, karena hanya dibatasin pager setinggi pinggang dan pohon tempat koala bertengger ga terlalu jauh dari pager. Biasanya, si koala ngumpet di belakang atau tidur, jadi yang mau foto harus masuk ke dalam pagar dan bayar. Tapi lucky me, hari itu koalanya lagi bersemangat. Ada yang manjat pohon tepat di belakang pager tempat gue berdiri sehingga gue bisa foto... tanpa bayar!! *Bedanya tipis ama yang bayar kok*

Oya, karena ini udah masuk musim panas, Sydney Wildlife ini buka sampe jam 8 malem. Kalau bukan musim panas, dia hanya buka sampai jam 5.

Austrlian Maritime Museum
Di deket Wildlife Museum ini ada Australian Maritime Museum, satu-satunya museum gratis di sini. Haha, karena gratis itulah gue berkunjung ke sini. Cuma sebentar sih, karena jam 5 dia udah tutup (padahal gue datengnya jam stgh 5).

Sebenernya banyak banget pameran bagus di sini, tapi bayar. Yang gratis adalah bagian permanent exhibition. Di sini, ada sejarah Australia, mulai dari suku Aborigin sampe sekarang. Ada juga area  perlangkapan navy. Dan beberapa area lain yang ga sempet gue kunjungi karena udah mau tutup.

Terlepas dari apa yang ada di dalam sana, gue suka banget ama gedung ini. Dan di sebelah kiri gedung ada kapal selam, yang bisa dimasuki dengan membayar sejumlah uang.

Labels:

Friday, December 16, 2011

Breaking Australia bareng Simpati (part 4) — City Tour, Yuuk...

Hari kedua gue di Sydney.

Hari ini kami diajak jalan-jalan ke tempat-tempat wisata terkenal di Sydney. Yang pertama di datangi adalah Bondi Beach. Pantai yang letaknya di pinggir kota Sydney ini sangat terkenal di kalangan turis dan masyarakat Sydney. Selain tempat berenang dan berselancar, konon pantai ini dijadikan lokasi pemotretan bikini loh! Sayangnya, karena waktu yang mepet banget, gue ga sempet mengeksplor pantai ini. Ga papalah, dua minggu yang lalu kan gue abis dari pantai juga..O

Selepas dari Bondi, gue dkk dibawa menuju Royal Botanical Garden,  taman terbesar di Sydney. Gue pengen banget liat tempat ini setelah maen game yang settingnya taman ini. Di situ ada rumah kaca, herbarium, dll. Keren deh...

Tapi ternyata, tujuan utamanya adalah melihat Mrs. Macquiere's Chair. Konon, kursi yang dipahat dari batu ini adalah tempat Lady Macquiere (istri dari salah satu Governor di Sydney) menghabiskan sore hari sambil memandang ke arah pelabuhan. Kursinya sendiri udah ga ada, tapi spot ini jadi tempat yang bagus buat ambil foto-foto berlatar belakang opera house dan sydney bridge.

foto rame-rame di Mrs.Macquiere's Chair.

Setelah puas foto-foto, gue dkk diajak untuk menikmati The Rocks, kawasan kota tua di Sydney, yang konon merupakan cikal bakal kota Sydney. Nama The Rocks konon diberikan kepada kawasan ini karena bangunan-bangunan di sini pondasinya dibuat dari batu karang. Tempat ini cool abis. Sumpah, gue sukaaa banget tempat ini. Kalau nanti gue balik lagi ke Sydney, gue bakal memilih tempat ini sebagai tempat menetap gue.

Kenapa sih gue suka banget? Pertama, bangunannya adalah bangunan tua yang homey. You know lah, as architecture graduate, gue demen banget ama bangunan macam gitu. Kedua, di sini ada market. Yaa...market yang menjual aneka barang mulai dari benda antik, baju home made, dan lain sebagainya. Mirip-mirip portobello road di London sana. Kereeen deh.



Lunch di Atas Kapal

Yang paling gue nanti dari semua trip hari ini adalah naik kapal dan makan siang di atasnya. Yuhuu...bakalan asik nih. Lom pernah gue makan siang di kapal semi pesiar begini. Oya, kapal yang gue naikin ini emang khusus kapal untuk makan siang, namanya Kapten Cruise Cook.Kapal ini terdiri dari 3 tingkat. Dua tingkat pertama adalah area makan yang tertutup kaca di sekelilingnya. Area teratas adalah dek terbuka.

Di awal-awal, kapal sedikit beroyang karena ternyata teluk Sydney ini berombak. Gue udah khawatir mabok laut aja, tapi untungnya abis itu ombak berkurang dan kapal jadi tenang. Seusai makan, gue naik ke dek buat menikmati angin laut. Kirain hanya gue yang ada di situ, ternyata udah penuh rombongan dari Makassar, bo!

Menyenangkan banget ada di dek ini. Selain bisa duduk-duduk sambil menikmati semilir angin, gue bisa melihat bangunan-bangunan menarik. Oya, tur diawali dari daerah Cirqular Quay, lalu berlayar sepanjang sydney harbour. Sepanjang pelayaran itu gue melewati opera house, sydney bridge, dan the rocks. Setelah sampai di Darling Harbour, kapal kembali lagi ke Circular Quay.


Borong Oleh-oleh di Paddy's
Setelah makan siang sambil berlayar, kami dibawa ke Paddy'. Yay...!! Paddy's market ini adalah pasar yang menjual aneka macam barang. Pasar ini juga dikenal dengan Chinatown karena kebanyakan yang dagang di sini adalah orang China.

Pasar ini terkenal banget di kalangan wisatawan karena ini merupakan pusat oleh-oleh. Ya, di sini betebaran toko-toko yang menjual aneka oleh-oleh, mulai dari boneka, gantungan kunci, pulpen, tas, dsb. Tapi jangan heran, semuanya made in china. Hehehe..

Harga yang ditawarkan di sini adalah fixed rate, artinya lo ga bisa nawar karena ga bakal dikasih. Triknya adalah, beli semua oleh-oleh lo di satu tempat, terus abis itu minta diskon. Cara ini gue terapin, dan alhamdulillah, total belanjaan gue dikurangi sampai 8 dolar.

Labels:

Breaking Australia bareng Simpati (part 3) — Menikmati Malam di Sydney

Sehabis acara nonton, kami dikasih kesempatan buat jalan-jalan sendiri. Awalnya gue pengen nonton Harry Potter Exhibition di Powerhouse Museum bareng Kevin, Indira, Fanny, dan Chika. Tapi setelah gue pikir-pikir, gue pengen menikmati malam di Sydney aja deh.

Bareng Ica (temen sekamar gue), Intan dan Wintang, gue menyusuri kota Sydney. Tujuan utamanya Sydney Tower, tapi namanya juga jalan-jalan, kita jalan semaunya aja. Di jalan menuju Sydney tower itu, gue menemukan banyak tempat menarik yang membuat jatuh cinta dengan Sydney. Ada St. Mary Cathedral, gereja bergaya Gothic yang ada di sebelah Hyde Park. Ada Queen Victoria Building (QVB), pusat perbelanjaan mewah dengan arsitektur keren bergaya zaman victoria. Ada pula Hyde Park, taman yang sama namanya dengan taman di London (huaa...jadi inget waktu ke sono).


Wintang dan Idcaa bergaya
 di depan St.Mary Cathedral

di jembatan menuju Darling Harbour

Di depan Victoria Building


Nongkrong di Darling Harbor

Di Hyde Park ini, gue ketemuan ama temannya Wintang yang udah 2 tahun tinggal di Sydney. Namanya Fanny. Sekarang ini, dia lagi ngambil collage sebelum nantinya ngelanjutin ke jenjang S1 di USW. Dia cerita banyak tentang kehidupan di Sydney. Dan ternyata, selain kuliah, di sini dia juga kerja part time di Mc.D. Kata dia sih, buat nambah-nambah biaya. Kata Wintang sih, buat ngisi waktu luang aja, karena sebenarnya Fanny ga butuh tambahan biaya :P

Fanny ngajakin gue dkk makan di McD di Darling Harbor. Lumayan, dengan kartu karyawan gue bisa dapet diskon 50 persen. Bener-bener lumayan ternyata, karena harga makanan di Sydney mahal-mahal. Harga hot chocolate medium aja bisa 4,5 dolar (kira-kira 40 rebuan).


niatnya sih pengen maen air, tapi dingiiiin....
Seperti yang gue lihat di TLC, Darling Harbor ini tempat yang sangaat indah. Selain sebagai tempat bersandarnya puluhan yacht (kapal kecil), tempat ini adalah pusat hiburan di Sydney.

Di sini terdapat museum maritim, Sydney Aquarium, Sydney Wildlife. Ada juga hotel-hotel bintang lima dan Sydney Convention Center. Ada pula deretan pub, cafe, dan restoran. Kalau enggak mau mengeluarkan duit, bisa duduk-duduk di pinggir pelabuhan sambil menikmati keindahan pelabuhan di malam hari. Pokoknya tempat ini keren banget...

Intan, Idcaa, gue dan Wintang di Darling Harbour


Labels:

Breaking Australia bareng Simpati (part 2) — Asyik, Nontonnya di Gold Class !!


Bersama dengan 12 pemenang lainnya, gue berangkat ke Sydney. Sebenarnya, ada 15 pemenang, tapi yang visanya diterbitkan pihak kedutaan hanya 13.  Ada Kevin, Indira, Fanny, Venie, Ica, Chika, Wintang, Intan, Labani, Putra, Kiwong, dan Orlando. Dan nampaknya, gue yang paling senior (ga mau dibilang tua..hihihi).

Perjalanan Jakarta-Sydney menghabiskan waktu cuma 7 jam. Cuma? Hehehe...sejak pernah mengalami penerbangan selama 14 jam ke London, gue jadi menganggap penerbangan di bawah 10 jam adalah penerbangan yang ga lama. Belagu ya gue? :P

Pesawat Garuda yang membawa gue dan rombongan mendarat di Kingsford Smith, sebuah bandara internasional Sydney yang letaknya nggak terlalu jauh dari pusat kota Sydney. Awalnya gue mengira, bandara Internasional ini ga terlalu oke, karena yang gue temui hanyalah sebuah bandara kecil dengan peralatan kamar mandi yang kuno (gila, handdryernya masih perlu dipencet-pencet bo!). Ternyata, itu hanya bagian kecil dari bandaranya. Terbukti, di terminal keberangkatan nanti gue menemukan sebuah "mal" di dalamnya.

kamar gue di Rydges. Belom ada koper betebaran nih..
Dari bandara, gue dkk dibawa menuju Rydges Wolrd Square Hotel, hotel bintang 5 yang terletak di pusat bisnis Sydney. Okeh banget nih hotel. Lokasinya bener-bener strategis. Di sebelah hotel ada mal besar yang lumayan besar dan lengkap. Di  sekelilingnya banyak toko, mini market, restoran, dan bar. Dan yang penting, dia berada tepat di sebelah stasiun monorail, jadi gampang kalau mau ke mana-mana.

Dan ternyata, hotel ini juga nggak terlalu jauh dari Darling Harbor, Victoria Building, dan Paddy's. Asyik banget deh. Kalau meminjam istilahnya Erwin (sodara gue yang ada di sono), dari hotel ini bisa jalan ke mana aja. *Mereka mah ke mana pun jalan kaki*

Tiket, hotdog dan minuman buat nonton breaking dawn
Setelah mandi, gue dibawa menuju Event Cinemas, sebuah studio yang lagi-lagi terletak ga jauh dari hotel. Di sinilah gue akan menonton breaking dawn. Gue pikir, gue bakal ditempatkan di studio biasa. Ternyata enggak loh, gue dkk ditempatkan di gold class. Just info aja, gold class ini harganya 28 dolar alias sekitar 250 rebu loh! Wajar aja harganya selangit gitu, gold class ini enak dan nyaman banget. Satu studio hanya terdiri dari 30 orang aja. Bangkunya bukan bangku biasa, tapi sofa reclining (yang bisa dinaik turunin sandarannya), ditambah dengan pijakan kaki dan meja kecil di samping bangku.

Puas nonton, gue dkk dibawa menuju restoran Delima, restoran di Chinatown yang menjual masakan Indonesia. Makanannya asyik, interiornya bagus, dan pelayannya ganteng (bisa bahasa Indonesia pula). Hahaha...

Oiya, selama di Sydney ini makanan yang disediain buat kami okeh banget. Malah bisa dibilang berlimpah. Belom laper, udah diajak makan lagi. Ga heran, sehabis pulang dari sini, bobot badan gue bertambah. Nasib..

Labels:

Wednesday, December 14, 2011

Breaking Australia bareng Simpati (part 1)— Yes, I'm A Lucky Girl


Seperti yang udah gue tulis di posting sebelumnya, gue memenangkan lomba bikin poster breaking dawn FMM Aussie yang diadain Simpati, dan bakal berangkat ke Sydney. Senengnya minta ampun!! Sepertinya Allah lagi bermurah hati banget ama gue. Apa yang gue angankan, terkabul dengan indahnya.

Gue emang pengen banget ke Sydney sejak gue lihat acaranya Samantha Brown dan Alex Bourdain di Travel and Living Channel (TLC). Di acara itu, Samantha memperlihatkan gimana indahnya Darling Harbour di malam hari. Sementara, si Alex menggambarkan Sydney sebagai "best harbour in the world." Oh, I have to go there!!

Gue pernah ngajak travelmate gue ke sana. Tapi mereka menolak, dengan alasan "Sydney mahal banget, lebih baik ke Eropa deh." Bener sih, biaya transport dan travelling di Sydney emang hampir sama dengan biaya ke Eropah sono. Dari yang gue denger, harga pesawat Garuda ke Sydney hampir sama dengan harga tiket Emirates ke Frankfurt dan Paris. Oalah...kapan ke Sydney kalo begini..

Thanks to Simpati. Karena berkat Simpati, gue bisa mewujudkan angan-angan gue. Bukan hanya dapet tiket pulang pergi ke Sydney, tapi gue juga dapet tour, makan, akomodasi, dan visa. Pokoknya, gue tinggal terima beres aja. Enak kan...

Mau tahu apa aja yang gue lakukan di sono? Simak posting gue selanjutnya yah...

Labels: