BLOG TERBARU SAYA ADA DI WWW.JILBABBACKPACKER.COM

Wednesday, December 10, 2008

all about macau


Where to go:
Hotel Venetian
–> Naik gondola (mahal sih, HK$ 108/ orang selama 15 menit), kliling resort dan mal Grand Canal Shop (lantai 2), makan di foodcourt, ada laser show setiap jam 20.00.
How to get there: Naik bis kota nomor 3 tujuan Macao Fery Terminal. Trus jalan kaki menyebrang jalan melalui lorong bawah tanah. di sana sudah menunggu bis-bis mewah berwarna biru bertuliskan The Venetian, antrilah. Gratis. Perjalanan sekitar 50 menit.
Tips: Ingatlah tadi datang dengan bis dari mana, karena nanti pulangnya naik bis yang sama (karena bis Venetian itu datang dari macem2 arah dengan bentuk dan warna yang sama).


Senado Square
–> Semacam alun-alun kota, makan2, belanja.

Ruins of St. Paul
–> Foto2, cicipin tester kue gratis, liat2 juga Church of Our Lady of Penha, St. Lawrence’s Church, dan St. Dominic’s Church.
How to get there: jalan kaki dari Senado Square.

Macau Tower
–> Biaya naik HK$ 80 tarif bungee jumping mulai HK$ 800.

Fisherman’s Wharf
–> Semacam theme park gratis, toko-toko, restoran, pinggir laut, bisa melihat jembatan yang menghubungkan Macau Peninsula dan Taipa island.

Must-try food:
- Cafe Nata –> Kafe paling ngetop se-Macau. Beken dengan kue tart-nya. Kabarnya kopinya juga nikmat.
- Margareth Nata de café –> Egg tart enak di daerah Senado.
- KOI KEI Pastelaria –> Beken banget di Macau).
- Lord Stow’s Bakery –>Di dekat Coloane Village.

Cadangan:
- Whynn Casino –> Setiap 20 menit sekali ada air mancur menari disertai semburan api (namanya Cybermetic Fauntain).
- Grand Lisboa Casino

Tips:
- Naik bis nomor tiga ke Macao Ferry Terminal. Biaya 2,5 MOP.
- Casino bisa jadi tempat yang oke buat ngadem sekaligus ngambil air mineral/minum (ambil aja jus, kopi, teh susu, atau air putih dari nampan si pelayan), gratis!
- Porsi makanan di sana biasanya gede banget, jadi dimakan rame-rame aja.
- Siapkan uang receh sebelum naik bis! Karena tidak akan dikasih kembalian.
- Feri dari Macau ke HK: Turbo Jet, New World, dan Cotai Jet. Turbo Jet berangkat dari Macau Ferry Terminal ke Shun Tak Center di Hongkong Island. New World (NWFF) adalah ferry yang menghubungkan Macau Ferry Terminal dan Kowloon Ferry Terminal. Cotai Jet adalah ferry terbaru milik Sands Grup (pemilik Venetian), dan berangkat dari Taipa Ferry Terminal menuju Shun Tak Center.
- Harga satu ferry dengan yang lain tidak terlalu beda. Di hari biasa, harga cotai jet kelas ekonomi HK$ 142, sedangkan turbo jet HK$ 149. Kalau malam hari, atau weekend, tarifnya lebih mahal.
- Jarak dari Venetian ke Taipa Ferry Terminal cuma 5 menit, sedangkan ke Macau bisa menghabiskan waktu 15 menit.
- Bisa beli tiket feri COTAI di hotel Venetian (khusus jurusan Hongkong Island). Untuk kepergian setelah jam 5, harganya lebih mahal, buka 24 jam, perjalanan sekitar 1 jam.
- Ferry dari Macau ke HK ada setiap setengah jam sekali (mulai dari jam 7.00 sampai jam 00.30 (hari libur) atau 20.30 (hari kerja). Baiknya jangan berangkat pas hari libur atau sore/malam hari karena tiketnya lebih mahal. Tentukan pula tujuan mau ke new HK atau ke Kowloon (Tsim Tsa Tsui atau kota lamanya HK, ambil First Ferry).
- Sering-seringlah naik shuttle bus. Gratis! Ada banyak di Macau, dengan tujuan dari hotel ke pelabuhan, dari casino ke pelabuhan, dan sebaliknya. Bisa juga sampai Porto de Cerco (perbatasan antara Macau dan Zhuhai (China) yg letaknya di bagian paling utara-nya Macau).
- Bis di Macau beroperasi di 40 rute dari pukul 06.45 sampai tengah malam.

Hostel/hotel di Macau:
- Hostel Augusters Lodge (Rua do Dr Pedro Jose Lobo 24, Kam Loi Macau, augusters@augusters.de, www.augusters.de) –> ada tepat di depan Grand Lisboa dan Whynn. Apartemen di lantai tiga, berkamar 3 dengan 1 kamar mandi.
- The San Va Hospedaria (Rue Da Felicidade 67) –> 5 menit jalan kaki dari pusat kota.
- Hotel Ko Wah atau Kou Va (Rua da Felicidade, No. 71, Macau, nomor telepon 2893 0755 dan 2837 5599).
- Villa Universal –> juga ada di Rua da Felicidade (persis di sebelah Ko Wah Hotel).
Tips:
- Rua de Felicidade adalah daerah “lampu merah”-nya Macau.


Labels: ,

Tuesday, December 9, 2008

Undangan dari Venetian

Satu malam, atasan saya menelpon, memberitahu kalau ada undangan dari Venetian Hotel di Macau, dan saya yang akan diberangkatkan ke sana. Saya langsung berpikir untuk melanjutkan liburan ke Hongkong, dengan biaya sendiri tentunya. Karena teman-teman backpacker saya tak ada yang ikutan, mau tak mau saya mesti jalan-jalan seorang diri.

“Di Macau susah loh angkutannya, naik taksi juga kadang-kadang nggak ada. Kalau di Hongkong susah nanya jalan..” begitu tutur salah seorang rekan kerja, menceritakan pengalaman kakaknya ketika berlibur bersama keluarga di Macau dan Hongkong. Hmm… walaupun tak terpengaruh dengan omongannya yang menjatuhkan semangat, mau tak mau saya kembali mengecek semua persiapan saya.

“Tenang, di sana gampang kok, jangan takut jalan sendiri” ucap salah seorang anggota milis IBP-yang saya mintai nasehat tentang Hongkong-meyakinkan saya. “Lo kan da berpengalaman backpackeran ke berbagai kota dan negara, pasti bisa deh”, tutur sahabat saya–yang biasa ber-backpacking bersama-menambah semangat.

Bismillah…saya membulatkan tekad. Macau, Hongkong…here I come..

Labels:

Viva Macau



Pesawat yang saya tumpangi kali ini adalah Viva Macau, sebuah low budget airline milik Macau. Pesawatnya lumayan besar, lebih besar daripada AirAsia.
Seperti low budget airline lainnya, di atas pesawat penumpang tak mendapat makanan. Ada sih makanan yang dijual, tapi harganya itu loh, ampun-ampun. Satu bungkus pop mie dibandrol dengan harga HK$ 40. Lalu, secangkir teh dihargai HK$ 10. Wah…mahalnya. Padahal perjalanan cukup jauh, 5 jam. Pasti di tengah jalan saya kelaparan. Alhasil, walaupun tidak terlalu lapar, saya memaksakan diri untuk memenuhi perut di bandara Sukarno Hatta.

Labels:

Proses Imigrasi Lancar

Beberapa orang mengatakan, orang Macau, termasuk petugas imigrasinya, seperti OKB (orang kaya baru) yang belagu. Seringkali pendatang ke Macau ditolak begitu saja, tanpa ada alasan yang jelas. Seorang teman saya yang datang dari Hongkong pernah dipulangkan kembali ke Hongkong karena dianggap TKI yang akan mencari kerja di Macau. Pernah juga, seorang model dari Iran ditolak masuk hanya karena paspornya lecek. Tapi kali ini, semua penumpang pesawat VivaMacau beruntung. Petugas imigrasi dengan senang hati mencap paspor, tanpa ada proses berbelit-belit.
Oya, kalau datang ke Macau dari Hongkong, jangan lupa untuk membawa tiket pesawat pulang ke Jakarta karena bisa jadi senjata andalan untuk diterima masuk ke Macau. Kalau sudah punya bukti reservasi hotel, jangan lupa untuk disertakan juga, siapa tahu berguna.

Labels:

3 Pulau



Macau terdiri dari 3 pulau, yakni pulau Macau, Taipa dan Coloane. Antara pulau Taipa dan Coloane, dulu terdapat semacam selat kecil. Oleh Sands Group, pulau tersebut diurug, dan dijadikan lahan untuk hotel, dsb. Lahan urugan itu dikenal dengan nama Cotai Strip (singkatan dari Coloane-Taipa). Nah, Venetian berada di cotai strip ini, airport berada di Taipa, sedangkan Ferry Macau Terminal berada di Macau. Luas Macau? Hmm..rasanya sama dengan luas kecamatan Mampang :D

Labels:

Taksi dan Shuttle Bus



Karena kotanya kecil banget, angkutan yang banyak beredar di sini taksi. Ada juga bus, yang rutenya tertera jelas dalam peta. Tarifnya berkisar antara 3.5 MOP-5 MOP (1 MOP =1 HK$). Tapi yang asyik, di sini banyak banget shuttle bus milik hotel-hotel. Dan semuanya gratis-tis-tis.. Shutle bus ini bisa digunakan oleh siapa saja, tidak terbatas pada tamu hotel itu.

Shuttle bus umumnya menghubungkan hotel dengan bandara dan pelabuhan. Khusus untuk Venetian, karena ia satu group dengan hotel Sands, maka ada shuttle bus dari venetian ke Sands (yang terletak di Macau), dan sebaliknya. Saya seringkali memanfaatkan shuttle bus ini kalau ingin ke pusat kota Macau. Saya naik shuttle bus ke Sands,baru disambung dengan taksi. Lumayan mengirit ongkos :D

Labels:

VIP Reservation Room

Selepas dari Macau Airport yang ukurannya tak lebih dari bandara Adisucipto itu, saya menaiki shuttle bus menuju Venetian Hotel. Di Macau memang tersedia banyak sekali shuttle bus milik hotel, gratis.

5 menit kemudian saya sudah sampai di lobby hotel Venetian. Karena saya mendapat undangan khusus dari Venetian, saya tak perlu melakukan reservasi. Cukup menunggu di VIP Room, ditemani musik dan banyak minuman segar, sambil menungggu kunci pintu diantarkan. Hmm…nikmatnya.

Labels:

Kamarku Luas Sekali


Ternyata, kamar yang saya tempati luas banget. Seandainya saya bawa bola, saya bakal main futsal di sini. Saat saya cek di internet, tarif kamar ini sekitar HK$ 1800. Mahal, tapi kalau diisi rame-rame (dan kayaknya pasti muat), bisa jadi murah. Kata pelayan di sana, masih ada kamar yang lebih besar, yakni kamar VIP yang tarifnya bahkan tak disebutkan di internet. Kabarnya, orang-orang Cendana sering sekali menginap di sana.

Kamarnya juga didesain gaya Eropa. Ada dua tempat tidur yang diatasnya dihiasi dengan tutup khas kamar tidur putri. Area tidur ini dilengkapi dengan lemari built-in (ada setrika dan mejanya loh), TV plasma 32 inch, dan safety box. Lalu, ada juga ruang tamu yang dilengkapi (lagi) dengan TV dan minibar. Kamar mandinya dibuat dari marmer (walaupun bukan asli) dan ada bathtub yang gede.

Ada juga meja tulis yang dilengkapi dengan printer multifungsi (yang bisa sekalian mengkopi dan men-scan). Yang kurang di sini cuma satu: internetnya mesti bayar!

Labels:

Bambu Restaurant


Di Venetian ada beberapa restoran, tapi favorit saya adalah Bambu Restaurant. Sistem makannya buffet, jadi kita bisa memilih makanan yang sesuai selera. Makanannya cukup beragam, dari makanan berat hingga kue-kue ringan.

Tapi saya mesti pilih-pilih makanan, karena di sini banyak sekali makanan yang tak halal. Jadi, saya cuma menikmati makanan vegetarian saja plus kue-kue yang menggugah selera. Oya, bagi penyuka egg tart, di sini juga tersedia egg tart yang yummy..

Labels:

Museu da Historia da Taipa e Coloane



Hari ini saya diajak menyusuri kota Macau, menggunakan travel dari Venetian. Yang pertama saya datangi adalah Museu da Historia da Taipa e Coloane alias Museum Sejarah Taipa dan Coloane. Sesuai namanya, Museum ini terletak di pulau Taipa. Museum ini dulunya rumah tinggal, dan sampai sekarang bangunannya masih asli.
Wow! Bangunannya menarik sekali. Bergaya Eropa, berwarna hijau pastel. Di setiap bangunan ada teras, dan dipagar terasnya diletakkan boks berisi bunga-bunga. Kalau tak diteriaki si guide, saya pasti bakal berlama-lama di sini. (Ini nih nggak enaknya pakai travel)

Oya, ada 3 bangunan di sini yang isinya berbeda-beda. Bangunan pertama isinya sejarah Taipa. Bangunan kedua isinya contoh tipikal rumah tinggal Taipa zaman dulu. Tata letak dan furniturnya masih asli, loh.

Labels:

A Ma Temple dan Patung A Ma





Awalnya saya akan mengunjungi A Ma Temple di kota Macau. Namun, menurut beberapa info, A Ma Temple ini kurang bagus, kotor dan biasa aja. Akhirnya saya dibawa ke A Ma Cultural Village, yang ada  di Coloane (di atas bukit).


Alkisah, A-Ma (dikenal juga dengan nama Tin Hiau) adalah seorang gadis miskin yang lahir di keluarga nelayan. Dari kecil ia memang memiliki kekuatan suci. Konon, ia selalu berdiri di tepi pantai dengan menggunakan baju merah untuk memandu kapal-kapal nelayan agar selamat dalam cuaca yang buruk. Suatu hari, badai yang sangat dahsyat meluluhlantakkan kapal yang ditumpangi oleh kakak dan ayahnya. A-Ma bersemedi dan secara ajaib ayahnya selamat. Sejak itu, ia dipercaya sebagai dewa yang dapat melindungi para nelayan dari badai.


Dewa A-Ma ini dipercaya oleh nelayan-nelayan di berbagai belahan dunia, termasuk di Makau. Untuk menghormati A-Ma, di abad ke-16 nelayan Makau membuat sebuah klenteng pemujaan. Dan di tahun 2001 kemaren, di atas pegunungan setinggi 170 m di atas permukaan laut, dibangun sebuah Pusat Kebudayaan A-Ma (A-Ma Cultural Village). Pusat kebudayaan seluas 7000 m2 ini terdiri atas sebuah istana, perpustakaan, toko dan pusat pembelajaraan bagi para biksu. Bentuk bangunannya rada mirip dengan klenteng Sam Po Kong di Semarang.

Nggak jauh dari sini juga terdapat patung A-Ma setinggi 19,99 m yang kabarnya dapat dilihat dari Laut China Selatan.


Oya, FYI aja...A-Ma Temple yang ada di pulau Macau relatif lebih mudah dicapai, bisa dengan bus, taksi atau becak. Sedangkan A-Ma Village ini jauh dan ada di atas bukit, sehingga kendaraan ke sana agak sulit. Taksi hanya mau mengantar sampai kaki bukit, sedangkan bus yang mengantar sampai atas jarang sekali. Saya bertemu dengan 3 orang ibu-ibu dari Phipina, yang sudah menunggu bus selama ½ jam, dan akhirnya menumpang di mobil saya.

Labels:

Coloane Village



Di ujung kiri bawah pulau Coloane terdapat satu objek wisata lagi: Coloane Village. Kalau ingin melihat kampungnya orang Macau (khususnya orang Coloane) di sinilah tempatnya. Rumah-rumah di sini mungil-mungil, namun penuh dengan bunga. Seneng banget saya melihatnya. Di tengah-tengah coloane village ini terdapat semacam taman kecil yang nyaman.

Tak jauh dari Coloane Village terdapat Chapel of St. Francis Xavier. Ceruk untuk altarnya berwarna biru muda, sehingga dari jauh keliatan seperti laut. Di kanan kiri gereja terdapat semacam arcade (selasar) yang isinya berbagai makanan murah ala Macau.

Labels:

Egg Tart



Kue ini termasuk kue favorit saya selama berada di Macau. Di Senando Square banyak juga yang menjual ini seharga 5-7 HK$, tapi menurut orang hotel, toko Lord Stow’s Bakery di dekat Coloane Village lah yang asli dan paling populer. Di sini, egg tart nya lebih besar dan harganya sekitar HK$ 8 per buah. Tapi memang, rasa eggtart di sini lebih enak dibanding di Senando Square.

Eggtart ini ternyata tahan lama juga ya. Karena tak habis (dan teman-teman saya lainnya tak ada yang suka), saya menyimpannya di hotel, tidak di dalam kulkas. Dua hari kemudian, saya makan, ternyata rasanya masih enak (kalau yang ini tidak saya rekomendasikan untuk ditiru, karena bagi saya eggtart dalam kondisi apapun rasanya selalu enak).

Kalau ingin membawa eggtart untuk oleh-oleh, saya lebih menyarankan untuk membelinya di bandara saja. Selain harganya tidak terlampau beda, eggtart masih dalam kondisi baik ketika sampai di Jakarta.

Labels:

Senando Square



Inilah tempat favorit saya di Macau. Senando Square ibarat jantungnya kota Macau. Di sini tempat kumpul, tempat belanja, dan segala macam aktivitas lainnya. Di sini juga sering diadakan festival-festival kesenian.

Bangunan-bangunan di Senando Square sangat indah. Bergaya Eropa, dengan lengkung-lengkung dan kolom yang indah, serta warna-warna yang cerah ceria. Selain bangunan, saya sangat suka dengan motif paving block yang melapisi tanah Senando Square. Motifnya seperti gelombang dan berwarna hitam.

Bagi yang butuh informasi lengkap tentang Macau, di sebelah kiri air mancur, ada Tourist Center.

Labels:

Shopping dan Shopping




Di seputaran senando square banyak sekali toko-toko menarik. Mulai dari toko kamera, toko baju bermacam merk, toko baju tak bermerk (mirip baju di Mangdu), toko sepatu, toko obat dan toko kosmetik. Macau terkenal dengan barang bermerk yang murah (dibanding Hongkong), dan dijamin asli. Parfum-parfum bermerk betebaran di sini, dan harganya bisa lebih murah 100-150 ribu dibanding di Jakarta, loh! Toko yang paling banyak dikunjungi sih toko Sasa dan toko Bonjour.

Di sini juga banyak pedagang kaki lima yang menjajakan kacang walnut, dan es krim milktop yang enaak banget.

Labels:

Igereja Santo Dominikus


Masih di seputar Senando Square, terdapat gereja yang bernama St. Dominikus. Bangunannya tidak terlalu besar, namun menariknya, warna luarnya kuning menyala dan kusennya berwarna hijau. Kabarnya di setiap tanggal 13 Mai, di sini ada Prosesi Lady Fatima. Eh,iya. Ternyata gereja diambil dari bahasa latin yah..di Macau ini, gereja dikenal dengan sebutan Igreja (bahasa Portugis).

Labels:

Toko-Toko Kue yang Bikin Kenyang



Di antara Gereja St. Dominic’s dan reruntuhan St. Paul, ada sebuah jalan yang kanan kirinya dipenuhi toko-toko kue. Kue yang dijual bermacam-macam, ada cookies-cookies aneka rasa, ada eggtart, dan ada pula dendeng (yang saya tidak tahu terbuat dari daging apa).

Lucunya, setiap toko membagikan potongan kecil makanannya kepada setiap orang yang lewat. Semacam promosi gitu lah.. Ada pula toko yang menyediakan minum agar pembeli yang mencoba nggak kehausan. Saya bolak-balik jalan itu sampai 3 kali, dan hasilnya....Kenyaaanggg!!!

Oya, ada 2 buah toko kue yang paling favorit di sana: Pastelaria Koi Kei dan Choi Heong Yuen Bakery. Kedua toko ini letaknya berdekatan, dan paling rame dibanding toko-toko lainnya.

Labels:

Reruntuhan Gereja St. Paul





Inilah yang menjadi ikonnya Macau, St.Paul’s Ruin. Terletak tidak jauh dari Senando Square, kira-kira 5-10 menit jalan kaki.

Dulunya, gereja ini adalah gereja terbesar di Macau. Konok gereja ini terbuat dari kayu dan batu. Tapi karena kebakaran hebat di tahun 1835, seluruh tubuh gereja terbakar, dan hanya menyisakan bagian fasad gereja. Oya, di samping kiri gereja, terdapat toko yang menjual souvenir seperti gantungan kunci, tempelan kulkas, dll. Ada juga mainan-mainan dan miniature tokoh komik, yang menurut teman saya yang pencinta komik, harganya jauuh lebih murah ketimbang di Jakarta.

Labels:

Banyak Keramik di Leal Senado


Di seberang Senado Square terdapat satu bangunan yang menarik untuk dikunjungi, bernama Leal Senado Building. Bangunan ini (lagi-lagi) bergaya Eropa. Namun beda dengan bangunan di Senando Square, bangunan ini hanya berwarna abu-abu. Di lantai dasar terdapat perpustakaan dan taman. Lantai 2 ada kantor, yang tak boleh dimasuki.
Menurut saya, yang paling menarik dari bangunan ini adalah tangga dari lobbi menuju ke arah taman di belakang gedung. Dinding di kanan kiri tangga ditempeli dengan keramik bermotif biru-putih, yang mengingatkan saya akan motif-motif keramik di Belanda.

Labels:

Backstage ZAIA, Cirque du Soleil

Cirque du Soleil adalah sebuah grup pertunjukan asal Kanada. Di Macau, mereka mementaskan pertujukkan bertitel “Zaia”.

Beruntungnya saya karena dapat menyaksikan backstage Cirque du Soleil. Saya dibawa berkeliling melihat persiapan mereka, mulai dari persiapan di panggung, persiapan fisik, hingga persiapan di balik layar.

Venetian membuat sebuah area khusus untuk pertunjukan ini. Areanya dua lantai, berisi sebuah teater yang dapat menampung 1800 orang, ruang kebugaran yang cukup besar, ruang istirahat para pemain, ruang rekreasi dan beberapa ruang penunjang lainnya.

Di sebuah ruangan berdinding cermin, saya melihat seorang pemain yang sedang menunjukkan gerakan tarinya kepada sang guru. Ternyata, setiap hari para pemain harus berlatih kebugaran dan berlatih keografi. Padahal, mereka memainkan gerakan yang sama setiap harinya, namun tetap saja harus dilatih terus.
Mereka juga sangat profesional. Setiap divisi hanya mengerjakan satu tugas khusus. Ada bagian yang hanya menangani rambut saja, ada yang menangani make-up saja, ada yang menangani sepatu saja, ada yang menangani kostum saja, dan sebagainya. Mereka juga punya tim maintenance khusus yang setiap harinya merawat perlengkapan yang digunakan. Tim mereka sangat besar, terdiri dari 78 pemain dan puluhan pendukung. Hebat..

Labels:

Nonton ZAIA, Cirque du Soleil

Karcis ZAIA yang terhitung mahal (HK$ 788), sebanding sekali dengan pertunjukan yang disuguhkan. ZAIA adalah pertujukan kolosal, perpaduan antara musik, tari dan akrobat. Musiknya live, loh, dengan penyanyi dan orchestra lengkap. Tarian yang disuguhkan juga sangat memikat, ditambah lagi dengan efek cahaya yang bagus. Kostum dan make-upnya juga menarik, bertema outer space namun berwarna-warna.

Panggungnya diset dengan luar biasa. Latar belakang panggung berupa proyeksi bintang, yang katanya merupakan hasil proyeksi bintang di langit Macau. Lantai panggung bisa naik turun. Di langit-langit teater terdapat semacam rel, jadi adakalanya ada artis yang berayun-ayun di dengan menggunakan tali dan berkeliling teater dengan menggunakan rel. seperti terbang beneran :D

Kalau soal cerita, saya tak akan mengerti kalau saja sang PR tak menceritakannya ke saya. Pasalnya, ceritanya ekspilisit sekali, perlu mencerna lebih keras untuk paham yang alur ceritanya. Katanya ceritanya tentang Zaia, seorang penduduk planet yang terletak antara bumi dan bulan, yang sedang melanglang buana. Tapi memang tak perlu mengerti ceritanya, cukup nikmati saja gerakan di panggung sana.

Labels:

Bareng Artis Thailand

Di Macau, saya bergabung dengan rombongan TV Thailand yang juga sedang meliput Venetian. Salah satu anggota rombongan adalah pembawa acara TV yang lumayan ganteng (malah menurut saya, dia orang Thailand terganteng yang saya pernah lihat). Orang ini sepertinya cukup terkenal di sana, pasalnya ketika bertemu dengan segerombolan gadis Thailand, para gadis itu berteriak heboh. Mungkin di sini sama seperti Dude Herlino kali ya..

Walaupun ganteng, kelakuannya itu loh... Selain terlihat sombong (tapi ini ternyata karena dia tak bisa bahasa Inggris sama sekali), di setiap kesempatan dia tak lupa mengoleskan bibirnya dengan pelembab bibir berwarna merah muda (ini mungkin tuntutan peran). Dan yang paling bikin saya senewen, saat nonton pertunjukan ZAIA di samping saya, dia tak henti-hentinya menggigit kuku, merapikan rambut, atau merapikan jasnya. Aduhh..

Labels:

Keliling Venetian



Sebenarnya, kalau mau dikelilingi seluruhnya, tak akan cukup waktu sehari. Pasalnya, venetian ini geudeee banget. Luasnya aja 10.5 juta m2 dan kamarnya ada 3000an. Bayangkan tuh, bisa dibuat 56 lapangan sepakbola! Walaupun gede, konon pembuatannya hanya memakan waktu 3 tahun.

Saking luasnya hotel ini, saya baru bisa menghapal jalan setelah 3 hari berada di sini. Itu pun tetap harus memegang peta hotel. Sebenernya, di mana-mana ada komputer khusus untuk menunjukkan jalan. Tapi tetep aja bingung…

Venetian dibuat dengan gaya Renaissance, dengan lengkung-lengkung dan ornamen-ornamen khas Eropa. Pilarnya didominasi warna kuning, langit-langitnya digambari lukisan ala Leonardo Da Vinci. Oya, di langit-langit ada ukiran-ukiran yang dibuat dari emas 24 karat murni!

Labels:

Belajar Judi di Kasino



Di lantai 1 terdapat kasino yang kabarnya terbesar di Asia itu. Kasinonya juga gede banget, dan selalu penuh :D. Di salah satu sudut kasino, terdapat area “belajar”, tempat belajar judi. Di situ kita bebas belajar judi (ada jam-jam tertentu) tanpa harus bertaruh. Karena ingin tahu, saya mencoba belajar. Tapi, nggak ngerti-ngerti juga tuh..

Labels:

Grand Canal Shop




Di lantai 2, ada area shopping yang dikenal dengan nama grand canal shop. Ini sebenarnya area yang paling saya sukai di venetian. Bukan karena di sini banyak sekali toko-toko lucu, tapi karena gaya arsitektur yang diterapkan di sini, Venesia banget!

Bentuk bangunannya dibuat mirip dengan bangunan di venesia, lengkap dengan jendela lengkung dan balkon-balkon. Lampunya juga gaya Eropa. Foto di sini pasti hasilnya bagus karena langitnya selalu biru, karena langitnya berupa lukisan. Dari video yang diberikan pihak Venetian saya melihat cara kerja sang pelukis awan. Setiap selesai melukis satu area, ia akan merebahkan badannya sambil menatap lukisannya, untuk melihat apakah lukisannya sudah mirip dengan langit yang sesungguhnya. Kalau belum, ia akan mengulangnya lagi sampai benar-benar mirip.

Labels:

Naik Gondola



Agar lebih terasa ada di Venesia, cobalah naik gondola. Tarif gondola ini HK$ 108/ orang untuk 15 menit perjalanan. Ada 3 kanal yang bisa dipilih, tapi saya sarankan untuk naik di Grand Canal, pasalnya toko-toko di sisi kanal ini lebih menarik ketimbang kanal yang lain.

Gondola saya disupiri oleh seorang wanita bertubuh besar bernama Bonita. Bonita ini asli dari venesia, tapi kini tinggal di Las Vegas. Bonita bilang tempat ini mirip dengan tempat asalnya. Bedanya, bangunan di sini lebih baru dan bersih, dan sungainya tidak coklat seperti di Venesia.

Sambil mendayung Gondola, Bonita menyanyikan lagu-lagu Italia. Saya tak tahu sama sekali artinya, tapi tangan saya merinding mendengar suara Bonita yang merdu. Menurut Bonita, semua pendayung mesti bersuara merdu.

Oya, saya sempat bertemu suami Bonita, yang juga bekerja sebagai pendayung gondola. Suaranya? Tak kalah dengan Bonita. Dan, ia bisa menyanyikan lagu rasa sayange, loh..

Labels:

Makan Di Foodcourt


Selain restoran-restoran mewah, Venetian juga menyediakan foodcourt yang terjangkau kantong. Sebenarnya, untuk makan siang ini saya ditawari makan di Imperial Dim sum, restoran mewah di tengah-tengah kasino. Tapi saya agak ragu ada makanan halal di sana, jadi saya lebih memilih makan “murah” di foodcourt.

Di foodcourt ini tersedia berbagai macam makanan. Kebanyakan sih Chinese food. Tapi ada juga sih restoran cepat saji yang menyediakan aneka burger. Saya lebih memilih makan “rasa singapura” yang mengklaim dirinya “halal”.

Labels:

Terjun Bebas dari Macau Tower



Di Macau ada sebuah menara yang mirip dengan menara TVRI. Namanya macau tower yang tingginya mencapai 388 m. Untuk menikmati indahnya Macau dari ketinggian, kita harus merogoh kantong sebesar HK$ 80. Setelah membeli tiket, ada dua pilihan lantai yang bisa dituju melalui lift, lantai 58 dan 61. Lantai yang disebutkan pertama, merupakan tempat observasi indoor, sedangkan yang kedua outdoor.

Di lantai 58, bagi yang takut ketinggian, sebaiknya tidak mencoba untuk mendekati jendela. Pasalnya, untuk menuju jendela Anda harus melalui lantai yang terbuat dari kaca. Seperti jalan di atas langit dengan pemandangan jalan raya dan mobil-mobil yang lalu lalang.

Bagi yang bernyali, selain bungee jumping di Macau Tower, juga bisa mencoba keberanian memanjat menara tersebut atau berjalan mengitari puncaknya. Tapi tentu saja akan ada biaya tambahan mulai dari HK$ 800 untuk itu.

Labels:

Masuk ke Markas TKW

Di Macau, saya bertemu dengan seorang TKW asal Malang bernama Desi (karena saya harus merahasiakan namanya, ini bukan nama sebenarnya). Desi ini sudah tinggal 10 tahun di negeri orang. Mendengar pengalamannya membuat saya berdecak kagum..Berat sekali ternyata perjuangan dia untuk bertahan hidup. Dia harus kabur dari agennya karena gajinya dipotong 7 bulan penuh, sembunyi di sebuah rumah sakit untuk menghindari kejaran, memalsukan dokumen agar tak mudah ditemukan agen yang lama, mengganti nama dengan nama yang mirip nama lokal, dan berganti-ganti pekerjaan sampai akhirnya menemukan yang tepat di Macau.

Walaupun tidak tamat SD, Desi ini juga berjiwa usaha loh. Dia kini menjadi semacam agen yang menampung para TKI dari Hongkong yang kehabisan visa. FYI, untuk mendapatkan visa baru, TKW mesti keluar dulu dari Hongkong. Nah, Desi menyediakan jasa untuk menampung para tkw itu.

Saya pun tak menolak ketika diajak ke tempat tinggalnya, yang sering ia sebut “kos”, yang berada di daerah yang cukup kumuh (untuk ukuran Macau). Ternyata di sini banyak agen sejenis Desi.

Kosnya itu terdiri dari 3 kamar (2 kamar plus ruang tamu sebenarnya), sebuah kamar mandi dan sebuah dapur kecil. Setiap kamar punya 2-3 tempat tidur tingkat, serta dua buah kasur di lantai. Kalau sedang penuh, satu kasur bisa diisi 1-2 orang, loh..
Yang saya kagum, di sini ternyata ada laptop canggih lengkap dengan jaringan internet. Wah…ternyata, para TKW itu melek teknologi juga. Setiap malam mereka menghabiskan waktu untuk ceting, membuka website liputan6.com untuk tahu berita di kampungnya, ataupun meng-add teman lewat friendster. Ck..ck..ck..

Labels:

Jangan Lupa Lihat Lampu

Di luar bangunannya, yang paling menarik dari Macau adalah lampu-lampu yang menyinari hotel-hotel besar macam MGM, Grand Lisboa dan Wyn’s. Lampu-lampunya bisa berganti-ganti warna dan bentuk sehingga tampak aktraktif.

Labels:

Becaknya Macau

Kalau Bangkok punya Tuk-Tuk, Macau punya Pedicab. Pedicab ini mirip dengan becak. Kalau di becak abangnya ada di belakang, di pedicab ini si abang agak kurang sopan: ada di depan kita. Pedicab umumnya bisa ditemui di depan Macau Ferry Terminal, di dekat Senando Square dan di deket Lisboa Hotel. Menurut info, harganya sekitar 150 HK$/jam (masih bisa nego). Wow!!

Labels:

Titip Koper

Karena akan meneruskan perjalanan ke Hongkong, saya menitipkan koper saya yang segede gaban di luggage room milik Venetian yang ada di main lobby. Sebesar apapun barangnya pasti diterima, dan gratis pula. Dan sepertinya tak dikhusukan untuk orang yang menginap di sana. Tiga kali saya menitip di sana, tak pernah ditanyakan menginap di sana atau tidak. Tapi, ibu-ibu di depan saya ditanyakan hal itu. Rasanya karena titipan si ibu banyak sekali..

Selain di Venetian, sepertinya semua hotel punya penitipan barang gratis. Soalnya banyak orang yang datang ke Macau hanya untuk berjudi, nggak untuk menginap lama. Selain di hotel, ada juga penitipan koper di Macau Ferry Terminal dan Macau Airport. Di Macau Airport harganya HK$ 20/barang/malam, sementara di Macau Ferry Terminal, harganya selangit: HK$ 20/jam !!

Labels:

Sunday, December 7, 2008

All about Hongkong

Dari hasil browsing sana-sini plus info2 di milis Indobackpacker, terkumpullah ini. Enjoy it.
Kalau mau lihat ulasan lebih lanjut soal perjalanan saya di Hongkong, klik aja kategori Hongkong (http://tukangjalanjalan.blogspot.com/search/label/hongkong). Di sana udah saya tulis semua yang saya tau soal Hongkong :P


WHERE TO GO

Ladies Night Market
Ada di daerah Kowloon, tempat belanja murah, baju cewe dan oleh2. dekat situ ada Temple Street Market yang jual baju2 cowo.
How to get there: Ladies Night Market ada di  Thung Choi Street, dekat MTR Mong Kok. Temple Street Market dekat MTR Jordan.
Tips: Hati-hati ditipu pedagang, dikasih uang receh yang udah ga berlaku lagi.

Lantau Island
– Liat Big Buddha di Po Lin Monastery (naik 224 anak tangga), Ngong Ping Village, bisa shopping di Tung Chung City Gate Mall (nyambung dengan stasiun, ada banyak branded FO, ada foodcourt), ke Tian Tan Buddha Statue, Wisdom Path.
How to get there: naik MTR jalur merah, turun di stasiun Laiking, sambung ke jalur oranye ke Tung Chung. Turun, ikuti arah tanda ke cable car Big Buddha (ada di samping mall), beli tiket pulang-pergi (ada diskon buat pemilik tiket MTR day pass, harga sekitar 160$HK pp), car terakhir jam 17.00

Harbour City
– Pertokoan dekat dengan pelabuhan ferry, mal terbesar di HK.

The Peak (Victoria Peak)
– Puncaknya HK, ada museum Madame Tussauds (tiket masuk 140$HK), pertokoan, Peak Tower (ada Sky Terrace), Peak Galeria.
How to get there: Bisa naik Green Bus (tiket 7$HK) dari Tsim Sha Tsui (di Kowloon), bis nomor 15 (9,5$HK) dari Exchange Square di deket stasiun MTR Hong Kong, atau trem (22$HK) dari Central.

Tips:
- Pas ke Victoria peak, pergilah naik trem dan pulangnya naik bis biar bisa melewati jalur berbeda. Di trem, duduklah paling belakang untuk dapat lebih menikmati indahnya pemandangan.
- Bisa beli tiket tram+sky terrace+madame tussaud, seharga HK$ 170 (lebih murah ketimbang beli satu-satu).
- Siapkan baju hangat karena dingiiin.

The Avenue of Stars
–Area di pinggir laut. Di sana ada cetakan tangan para pesohor di dunia film HK, ada patung Bruce Lee, bisa beli suvenir Jackie Chen atau Bruce Lee. yang paling okeh adalah Symphony of Light di seberang lautan, berlangsung setiap malam jam 8 teng.
How to get there: dekat pelabuhan Tsim Sha Tsui di Kowloon.
 
Central Market
–Ada eskalator terpanjang di dunia sepanjang 800 m, menghubungkan daerah Central dengan pemukiman di daerah Mid Level.
How to get there: dari pelabuhan star ferry , jalan kaki menuju Central Market, dari situlah ekskalator bermula.

Causeway Bay
–Pertokoan, di dekatnya ada Queens Road dan Hollywood Road, ada IKEA, Jardine’s Bazaar.
How to get there: ada di Hong Kong Island
Read more »

Labels: ,

Saturday, December 6, 2008

Inilah Hongkong

Merujuk pada buku tourist guide yang saya dapat di stasiun Causeway Bay, Hongkong terdiri dari 4 teritori: Hongkong Island, Kowloon, New Territories, dan Outlying Island. Antarteritori itu dihubungkan dengan ferry, bus (melewati jembatan), atau MTR.

Hongkong Island bisa disebut pusat pemerintahan dan pusat bisnis. Sedangkan Kowloon bisa disebut pusat hiburan, karena di sana banyak sekali hotel. Nah, kalau Airport dan Disneyland adanya di Lantau (Outlying Island), lumayan jauh dari Hongkong Island ataupun Kowloon.

Saya menuju ke Hongkong via Macau, karena sebelumnya saya ada tugas di sana. Banyak cara menuju Hongkong dari Macau. Cara yang paling murah adalah dengan menggunakan ferry. Ada banyak ferry yang bisa dipilih, antara lain Turbo JetNew World dan Cotai Jet. Turbo Jet berangkat dari Macau Ferry Terminal ke Shun Tak Center di Hongkong Island, sedangkan New World (NWFF) adalah ferry yang menghubungkan Macau Ferry Terminal dan Kowloon Ferry Terminal. Yang terakhir, Cotai Jet, merupakan ferry teranyar milik Sands Grup (pemilik Venetian), dan berangkat dari Taipa Ferry Terminal menuju Shun Tak Center.

Karena menginap di Venetian, saya memutuskan untuk naik Cotai Jet. Alasan pertama, saya (dan semua yang menginap di Venetian) mendapat voucher potongan sebesar HK$ 30 untuk tiket Cotai Jet ke Hongkong, jadi lumayan bisa mengirit ongkos. Kedua, jarak dari Venetian ke Taipa Ferry Terminal cuma 5 menit, sedangkan ke Macau bisa menghabiskan waktu 15 menit.

Untuk soal harga, rasanya satu ferry dengan yang ferry yang lain tidak terlampau beda. Di hari biasa, harga cotai jet kelas ekonomi HK$ 142, sedangkan harga turbo jet HK$ 149. Kalau malam hari, atau weekend, tarifnya bisa lebih mahal.

Bagian dalam Cotai Jet

Labels:

Guest House Indonesia



Tadinya, saya berniat menginap di KJRI (konsulat jenderal RI) di daerah Causeway Bay. Sewaktu saya telepon beberapa minggu lalu, mereka bilang saya boleh menginap di sana. Ketika sampai di depan resepsionis, ternyata mereka menolak dengan alasan tempatnya tak boleh diinapi tamu umum, khusus untuk tamu pemerintah saja. Duh..kenapa nggak bilang dari kemarin sih.

Sebenarnya saya sudah booking hotel di daerah Tsim Sha Tsui (tanpa deposit). Tapi malam itu saya lebih ingin menginap di daerah Causeway Bay saja. Akhirnya, saya diberi nomer guest house milik orang Indonesia, bernama Ibu Lili. Alamatnya di Hollywood Mansion Lt 5, Petersoon Street, di samping SOGO Dept Store. Tempatnya lumayan enak, strategis karena dekat banget dengan MTR dan pusat perbelanjaan Causeway Bay. Tapi yang nggak enak, harganya terlampau mahal untuk ukuran kantong saya. (Saya dikenai harga HK$ 400/malam :D).

Sebenarnya kalau menginap berdua, harga bisa lebih ditekan, karena kamar yang saya tempati sebenarnya muat dua orang. Kamar mandinya pun enak, ada air hangat dan sabun cair. Dan ada dapur, lengkap dengan air panas, teh, gula, dan kopi. Ada pula mesin cuci yang bisa dipakai sesuka kita. Tempatnya pun bebas, karena kunci pintu utama dan bisa kita pegang sendiri. Pokoknya, pas buat orang Indonesia deh..

Labels:

Causeway Bay




Causeway Bay adalah daerah di Hongkong Island yang terkenal sebagai pusat perbelanjaan. Di sini ada banyak sekali jalan yang dipenuhi deretan toko-toko merk terkenal. Ada juga beberapa mal besar seperti Causeway Bay Plaza dan SOGO. Di hari biasa saja, tempat ini dijubeli orang. Kalau weekend, wuu..tempat ini bagai lautan orang. Penuuhh..

Dari Shun Tak Center, saya ke sini menggunakan MTR. Sebelumnya, saya membeli Octopus Card seharga HK$ 150 (HK$ 50 untuk deposit). Octopus Card ini bisa diisi ulang. Saya sangat-sangat menyarankan untuk membeli kartu ini karena terbukti sangat sakti mandraguna. Selain bisa digunakan untuk naik MTR, bus, tram, ferry, dan berbagai angkutan lainnya, kartu ini bisa juga digunakan untuk membayar makanan, membeli barang di beberapa toko (termasuk 7Eleven). Tapi jangan lupa untuk me-refund kartu ini di customer service yang ada di stasiun. Lumayan, sisa uang kita plus deposit HK$ 50 bisa dikembalikan.

Labels:

The Peak Tram



Salah satu tujuan yang sangat disarankan di Hongkong adalah The Peak. Dari tempat ini, kita bisa melihat Hongkong secara keseluruhan dari atas. Untuk menuju ke sini, ada tiga cara. Pertama, naik green bus dari Tsim Sha Tsui (di Kowloon), naik bus nomer 15 dari Exchange Square di dekat stasiun MTR Hongkong atau naik Trem dari Central. Saya memilih naik yang ketiga.

Naik The Peak Tram sungguh mengasyikan. Jalur tram ini menanjak terus, malah ada beberapa lokasi yang kemiringannya bisa mencapai hampir 45 derajat. Kalau memungkinkan, pilih tempat di dekat di sebelah kanan dekat jendela (ketika naik), dan sebaliknya pilih di sebelah kiri ketika turun. Pasalnya, pemandangan di area itu lebih menarik ketimbang area di seberangnya. Saya lupa berapa harga tram ini, soalnya saya membeli tiket borongan: tiket tram+sky terrace+madame tussaud, seharga HK$ 170 (lebih murah ketimbang beli satu-satu).

Ada bus yang menghubungkan staisun Central ke stasiun trem, nomernya 15C. Tapi saya lebih suka berjalan saja ke sana, siapa tahu ada hal mengasyikkan di jalan. Ternyata pilihan saya tak salah. Di sepanjang jalan menuju stasiun trem, saya menemukan banyak bangunan menarik yang selama ini hanya saya lihat di buku kuliah saya. Ada bank of China yang didesain dengan gaya Eropa, ada gedung HSBC yang struktur depannya bersilang-silang, dan banyak hal menarik lainnya.

Labels:

Lihat Hongkong dari Atas





Area The Peak dibangun oleh penguasa Hongkong tahun 1985. Saat pembangunan, banyak kontrovresi yang mempertanyakan kegunaan area tersebut. Setelah beberapa tahun pembangunan, barulah orang merasakan manfaat dari The Peak, yang selalu menarik minat dan uang para pelancong, seperti saya.

Di sana ada The Peak Tower dan ada The Peak Galeria. Di The Peak Tower inilah terdapat sky terrace, dek tempat kita bisa memandang Hongkong secara keseluruhan. Kata orang, lebih bagus ke sini pada malam hari. Tapi saya lebih suka di siang hari, karena di sana anginnya dingiiin sekali. Saat saya ke sana memang suhu sedang dingin (mencapai 16 derajatC). Jadi kebayang deh, bagaimana dinginnya saat di malam hari.



Sebenarnya, kalau tidak ingin merogoh uang untuk membayar sky terrace bisa juga. Di lantai 5 (dekat AW Restaurant) ada semacam dek kecil. Di sana kita bisa melihat juga Hongkong dari atas walaupun tidak sebagus dan sebebas ketika melihat dari sky terrace.

Labels: