BLOG TERBARU SAYA ADA DI WWW.JILBABBACKPACKER.COM

Wednesday, September 2, 2009

A Long Road To Mecca

Alhamdulillah..Allah Taala memanggil gue dan keluarga ke Tanah Suci, tanah yang penuh rahmat bagi umat manusia. Jutaan orang datang ke sini setiap harinya. Semua punya tujuan sama: mengagungkan Allah yang Maha Esa.

Kali ini gue datang untuk menunaikan ibadah Umrah. Gue berangkat bareng Cahaya Hajar Aswad Travel. Rombongan gue terdiri dari 14 orang, dan 9 orang di antaranya adalah keluarga gue sendiri :D. Enak juga bareng rombongan kecil begini, apalagi kalo sebagian besarnya adalah keluarga gue. Masih bisa kompromi soal jadwal.

Umrah kali ini bertepatan dengan hari libur sekolah. Makanya, banyak banget orang yang dateng ke sana. Udah mirip-mirip dengan umrah pas Ramadhan, katanya. Karenanya banyak yang dateng ke sini bawa keluarga, lengkap dengan anak-anaknya yang imut-imut banget.

Labels:

Mimisan

Udara di Madinah mencapai 43 derajat Celcius. Wow!! Emang panas banget, apalagi ditambah dengan udara gurun yang menusuk hidung.

Udara yang begitu panasnya membuat hidung gue mencucurkan darah. Yup, gue mimisan. Menurut nyokap gue, itu artinya kepala gue terlalu panas. Sebenernya gue udah pake masker untuk mencegah si udara yang panas banget itu nyerobot masuk ke idung gue. Tapi gue dengan pede nggak melindungi kepala gue dengan apapun. Padahal seharusnya, kepala harus dilindungi biar nggak terlalu panas. Malah ada yang menganjurkan pake handuk basah yang direndam di dalam air zam-zam, biar kepala selalu adem..

Labels:

Masjid Nabawi yang Luar Biasa


Masjid Nabawi terletak di Madinah Al Munawwarah. Masjid ini adalah salah satu masjid yang dimuliakan Allah SWT. Di dunia ini, ada 3 masjid yang paling utama yakni masjid Quba, masjid Nabawi dan Masjidil Haram.

Masjid Nabawi dulunya hanya masjid kecil yang terletak di samping rumah Nabi Muhammad dan Siti Aisyah. Sekarang, masjid ini megaaah banget. Entah ebrapa luasnya, mungkin 4 atau 5 kali luas masjid istiqlal.

Masjid Nabawi sangat indah. Bagian luarnya dilapisi dengan marmer berwarna krem dan coklat. Bagian dalamnya, dilapisi dengan marmer warna hijau dan putih. Tiang-tiangnya juga dilapisi marmer, dan di bagian bawah tiang terdapat blower-blower yang menghembuskan udara sejuk.

Selain indah, teknologi yang diterapkan di masjid ini luar biasa. Atap kubahnya bisa dibuka tutup. Biasanya, kubah dibuka pada pagi hari atau malam hari, saat udara tak terlalu panas. Di luar, terdapat payung-payung raksasa yang akan dibuka ketika hari Jumat, atau ketika bagian dalam masjid sudah tak mampu menampung jamaah.

Entah kenapa, gue suka banget ama masjid ini. Jauh lebih suka daripada masjidil haram. Mungkin karena masjid ini begitu tenang, damai, dan nggak sepenuh masjidil Haram. Untung hotel gue terletak cuma selemparan galah dari masjid, jadi bisa bolak balik dengan leluasa.

Labels:

Askar

Askar adalah penjaga masjid atau bisa dibilang polisinya masjid. Askar cowo umumnya pake baju coklat (mirip polisi India), sedangkan askar cewe pake baju item, lengkap dengan cadar.

Askar ini tugasnya mengatur jamaah, memastikan jamaah (terutama yang datengnya dari Iran) nggak berbuat macem-macem. Salah satu yang selalu dilakukan askar adalah memeriksa barang bawaan jamaah. Jamaah memang dilarang memoto di dalam masjid Nabawi. Karenanya dilarang bawa kamera, termasuk henpon berkamera.

Jamaah Indonesia umumnya patuh dengan peraturan ini, tapi nggak demikian halnya dengan jamaah Iran. Mereka doyan banget mencari cara untuk menyembunyikan hape mereka di berbagai tempat. Ada yang sembunyiin di konde, ada yang di kaos kaki, ada pula yang naruh hape mereka di dudukan kursi roda.

Ada satu kejadian lucu mengenai jamaah Iran ini. Si ibu (yang umurnya mungkin 50 tahun), berusaha menyembunyikan hapenya di dalam kaos kaki. Tadinya ia lolos dari pemeriksaan askar, tapi tiba-tiba hapenya berderingdan lampunya menayala, sehingga akhirnya terlihat oleh askar. Oalaah..

Labels:

Masjid Quba dan Jabal Uhud

Tak lengkap rasanya kalau datang ke Madinah tanpa berziarah ke tempat-tempat istimewa. Saya dan rombongan pun melakukan hal serupa.

Ziarah dimulai dari masjid Quba. Masjid Quba adalah masjid yang pertama dibangun Nabi Muhammad, dan termasuk salah satu masjid yang dimuliakan Allah. Shalat dua rakaat di sini pahalanya sama dengan menunaikan ibadah umrah. Makanya, setiap orang yang datang ke Madinah disunnahkan mampir ke masjid ini.

Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Jabal Uhud, bukit yang pernah menjadi saksi bisu peperangan besar antara Nabi dengan kaum kafir. Kekalahan besar terjadi di pihak Islam sehingga banyak syuhada yang meninggal di perang ini, termasuk Hamzah salah satu panglima terbaik.

Alkisah, saat perang Uhud, pasukan Nabi hanya berjumlah 1000 orang, sedangkan pasukan kafir Quraisy jumlahnya 3000 orang. Awalnya, nabi berniat untuk menunggu musuh di Madinah saja, karena jumlah musuh yang terlalu banyak. Namun, para sahabat menganjurkan untuk menjemput musuh di pinggir kota Madinah, yakni di bukit uhud. Nabi akhirnya mengikuti suara terbanyak, walaupun sebenarnya ia tidak sreg dengan hal itu.
Read more »

Labels:

Berebutan Masuk Raudah

Di dalam masjid Nabawi, ada satu tempat yang istajab, tempat di mana do’a akan dikabulkan Allah: RAUDHAH. Raudah adalah area antara rumah Nabi dengan Masjid Nabawi. Sekarang, area ini adanya di tengah-tengah masjid. Di sini terdapat makam Nabi Muhammad SAW, makam Abu Bakar dan makam Umar bin Khattab.

Karena raudah adanya di area laki-laki, cewe nggak bisa seenaknya ke sana. Ada jam-jam tertentu raudhah ini dibuka untuk cewe, yakni jam 7-10, jam 3-4, dan jam 22.00-24.00.
Sungguh penuh perjuangan untuk masuk dan shalat di sini. Apalagi, Raudhah ini luasnya nggak lebih dari 300 m2 (dikurangin makam jadi palingan Cuma 100 m2). Jadi, harus desak-desakan dengan banyak orang. Sebenernya, yang dianjurkan dilakukan di sini hanya berdo’a dan shalat. Tapi para jamaah dari Iran selalu melakukan hal berlebihan. Ada yang meratap, ada yang menciumi dinding Raudhah, ada pula yang duduk berlama-lama di sana dan enggan beranjak dari sana.
Read more »

Labels:

Makan Kurma Gratis

Di Madinah, ada pusat penjualan kurma. Di sini bertebaran aneka kurma dan coklat. Uniknya, walaupun ini sebuah toko, pengunjung boleh mencoba kurma sesuka hati, walaupun tidak membeli. Tapi jarang sih orang yang datang ke sini tanpa membeli. Para pedagangnya juga selalu berkata “halal…halal” yang artinya pastinya “boleh diambil sesuka hati” :D

Saya mencoba kurma Ajwa (kurma yang disunnahkan Nabi). Kurma termahal ini memang rasanya enaaak banget, dan nggak bikin batuk. Sesuai sunnah, saya makan 7 kurma. Semuanya tanpa bayar :D. Kenyaaang..

Labels:

Pakai Bahasa Indonesia Aja



Ketika membeli kebab di salah satu restoran di deket Masjid Nabawi, gue dengan pedenya bertanya pake bahasa Arab yang belepotan. Eh, si abang-abangnya malah jawabnya pake bahasa Indonesia. Walah…

Saking banyaknya jamaah Indonesia, orang-orang di sini (terutama para pedagang) rata-rata bisa bahasa Indonesia. Nggak cuma satu dua patah kata, tapi udah fasih banget kayak orang Indonesia aja. Mereka umumnya belajar dari orang-orang Indonesia yang bermukim di sana.
Jadi, nggak perlu belajar bahasa Arab apalagi bahasa Inggris. Cukup pake bahasa Indonesia aja kok..

Oya, kebab di sini agak beda dengan di Indo. Di sini, selain berisi daging, kebab (atau syahwarma) ini berisi kentang goreng alias french fries..

Labels:

Menyuling Air Laut

Walaupun Saudi terdiri dari gurun pasir dan gurun pasir, tak sulit menemukan air di sini. Air melimpah ruah, bak di Indonesia.

Dari mana mereka mendapatkan air yang begitu banyak? Bukan dari tanah tentunya, melainkan dari laut. Ya, berkat teknologi canggih, mereka berhasil menyuling air laut yang asin menjadi air untuk kebutuhan sehari-hari. Air hasil sulingan ini terbagi menjadi 3, yakni air untuk minum (dan masak), air untuk mandi, dan air untuk menyiram tanaman. Subhanallah..

Labels:

Lebih Kotor dari Madinah



Mekkah adalah daerah yang terdiri atas bukit-bukit cadas. Dibanding Madinah, Mekkah lebih panas dan lebih gersang. Orang yang dateng ke sini juga jauuh lebih banyak ketimbang orang yang dateng ke Madinah. Itu sebabnya, Mekkah jauh lebih padat dan lebih kotor. Pedagang asongan, pedagang kaki lima dan pengemis juga banyak berkeliaran di sini.

Sepanjang perjalanan Medinah-Mekkah, yang gue temuin cuma gurun pasir dan gurun pasir. Nggak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali. Gue masih bertanya-tanya, ada ga ya yang tinggal di sana?

Itu mungkin juga yang menyebabkan, gue lebih mencintai Madinah ketimbang Mekkah.

Labels:

Miqot

Menurut Abdullah, pembimbing kita di sana, umrah berasal dari kata “haram”. Artinya kurang lebih, beberapa hal yang dihalalkan, saat umrah menjadi haram.

Kalau haji dilakukan saat bulan haji aja, umrah ini bole dilakukan kapan aja. Kalau haji punya banyak rangkaian ibadah yang mesti dijalani, umrah hanya punya dua rangkaian, yakni tawaf dan sa’i. Tawaf yakni mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, sedangkan sa’i dilakukan antara bukti sofa dan bukit marwah, sebanyak 7 kali juga.

Nah, sebelum memulai umrah, kita mesti keluar dari kota Mekkah dulu, ke Miqot. Miqot ini ada di beberapa tempat, yakni di Bier Ali, Miqot Tan’im dan miqot Maqani. Yang paling deket ama masjidil haram yakni Tan’im, bisa dicapai dengan bus-bus yang mangkal di deket masjid.

Labels:

Umrah

Di miqot tadi, para jamaah disunnahkan shalat umrah 2 rakaat, lalu mengucap niat umrah. Dan sudah mesti berpakaian ihram. Kalau cewe pakaian ihramnya menutup aurat (kecuali telapak tangan dan muka), yang cowo pake baju ihram yang cuma terdiri dari 2 buah kain tak berjait. Agak ribet emang bagi cowo.

Setelah niat umrah, segala pantangan dalam ihram nggak boleh dilaksanakan. Pantangannya antara lain pake wangi-wangian, membuka baju ihram, mencukur rambut, membunuh binatang, dan menikah. Pantangan ini mesti dijabanin hingga semua rukun umrah dilakukan. Rukun umrah cuma ada 4, yakni niat, tawaf, sa’i dan menggunting rambut (tahallul). Nah, kalau udah tahallul, itu artinya umrah udah selesai.

Umrah boleh dilakukan berulang-ulang. Artinya, selama mampu, gue bisa aja melakukan umrah berapa kali pun yang gue mau. Caranya, ya ke miqot dulu, terus lakukan hal yang sama kayak tadi. Selama 4 hari berada di sana, gue hanya mampu melaksanakan 4 umrah plus 1 kali tawaf wada’. Berat soalnya..

Labels:

Masjidil Haram



Hati gue bedesir kencang ketika masuk ke masjid ini. Gue udah nggak sabar mau lihat Ka’bah, mau merasakan shalat langsung di depan Ka’bah.

Dan gue nggak bisa berkata-kata apapun ketika melihat bangunan yang menjadi pemersatu umat Islam ini. Bangunan berbentuk segi empat yang diselubungi kain berwarna hitam ini begitu menakjubkan. Nggak ada kata-kata yang bisa mewakili perasaan gue-dan mungkin perasaan semua umat Islam di dunia ini-saat melihat kiblat ini.

Ka’bah berada di tengah-tengah courtyard Masjidil Haram. Layaknya sebuah courtyard, tak ada atap yang menaungi area di sekitar Ka’bah. Panas memang, tapi panas yang begitu menyengat tak ada artinya ketika niat sudah menggelora.

Masjidil Haram sendiri adalah masjid bertingkat 4 yang memiliki 4 menara. Luasnya? Entah berapa hektar. Yang jelas, jutaan orang mampu ditampung di masjid ini.

Bagian dalam dan luar masjid ini dilapisi marmer putih dan abu-abu, yang kabarnya diimpor langsung dari Italia. Marmer mahal ini ditambah AC di seantero masjid mampu meredam panas dari luar, sehingga hanya rasa sejuk saja yang terasa di dalam sana.

Labels:

Tawaf



Tawaf artinya mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali. Dimulai dari Hajar Aswad, dan berakhir di hajar aswad juga. Karena udara panas, gue lebih sering melakukan tawaf di sore atau pagi hari.

Awalnya, gue sempet takut. Takut kalo kedorong-dorong orang saat tawaf. Tapi untunglah, ini bukan haji sehingga orang tak terlalu banyak. Saat tawaf wada (perpisahan), gue malah berani melakukannya sendirian, nggak berombongan.

Walapun penuh, Allah Maha Kuasa akan membuka jalan sehingga orang yang dikehendakinya dapat melaju dengan leluasa. Ini terjadi pada adek gue. Dia, yang terkenal karena lelet, berjalan dengan cepatnya, lebih cepat dari gue dan nyokap gue yang biasanya seradag serudug. Menurutnya, di depan dia selalu kosong tak ada orang. Padahal ketika itu orang sedang banyak-banyaknya. Subhanallah..

Labels:

Tuesday, September 1, 2009

Sa’i

Sa’i dilakukan dengan berjalan antara bukti Shofa dan bukit Marwah sebanyak 7 kali. Sa’i ini tujuannya untuk mengenang perjuangan Siti Hajar ketika mencari makanan dan minuman untuk Nabi Ismail.

Tadinya gue pikir, jalur sa’i itu berada jauh dari masjid, dan adanya di outdoor. Ternyata, jalurnya nggak jauh dari Ka’bah dan indoor. Adeeem..

Jalur sa’i cukup jauh juga, apalagi mesti bolak balik 7 kali dan ada bagian yang menanjak. Makanya gue lebih sering jalan pelan aja, biar nggak capek. Tapi hebatnya, nyokap gue jalannya lebih cepet dari gue n dia nggak berasa capek sama sekali. Asma-nya pun nggak pernah kambuh. Itulah kuasa Allah..

Labels:

Beda Bangsa, Beda Cara, Beda Busana

Mekkah dan Madinah memang tempat berkumpulnya semua bangsa. Uniknya, selain lewat wajah, bangsa yang satu dengan bangsa yang lain bisa dikenali lewat lagak dan gaya berbusananya. Tapi walaupun beda bangsa dan beda budaya, kami semua punya tujuan sama: mencari ridho Allah Maha Kuasa..

Indonesia dan Malayisa
Selain wajahnya yang Melayu abis (hidung pesek, kulit coklat, mata kecil), badan yang tidak terlalu tinggi, bangsa ini bisa dikenali lewat mukena yang dipakai ketika sholat. Yup, hanya orang Indonesia dan Malaysia saja yang menggunakan mukena putih ketika sholat.

Di Arab sana, orang Indonesia terkenal taat aturan, mudah dikontrol, nggak macem-macem, dan sopan. Nggak ada ceritanya orang Indonesia berantem sama Askar (penjaga masjid) atau sikut-sikutan dengan jamaah negara lain.

Oya, soal mukena ini, banyak banget orang yang suka dengan mukena Indonesia. Mereka bilang, mukena ini cantik lah, menarik lah, sampe-sampe ada yang minta mukena gue (hehe…nggak gue kasih lah, soalnya gue kan cuman bawa satu mukena). Gue sampe kepikir jualan mukena di sono, kayaknya bakal laku berat nih..

Turki
Dari wajah, orang Turki mirip-mirip dengan orang Iran. Namun cara berpakaiannya jauh berbeda. Orang Turki umumnya memakai setelan muslimah berupa celana panjang dan baju kurung sebetis. Warnanya dominan coklat. Kerudungnya berwarna-warni dengan motif aneka ragam.

Saat sholat, mereka menggunakan jubah yang berwarna dasar putih, namun dihiasi dengan motif-motif. Umumnya motifnya adalah bunga-bungaan.

Kalau soal kelakuan, mereka tak jauh beda dengan orang Melayu. Sopan, ramah, nggak macem-macem. Makanya, saat akan masuk ke Raudhah (makam Rasulullah), orang Turki selalu disatukan dengan orang Indonesia.

Iran, Irak, Suriah
Ketiga bangsa ini digabung karena sangat sulit untuk membedakan mereka. Wajah mereka mirip, baju yang dikenakan pun mirip. Para gadis, yang sudah terjamah modernisasi, umumnya memakai jas panjang yang dipadukan dengan celana jeans. Kerudungnya berwarna-warni. Sedangkan para tetua-yang masih konservatif-tetap berpakaian serba hitam. Saat shalat, barulah semua serempak, menggunakan jubah hitam panjang yang hanya dikaitkan di kepala.

Kelakuan mereka bikin geleng-geleng kepala. Susah diatur, keras kepala dan nggak punya sopan santun sama sekali. Suka nyelak, suka nyerobot tempat orang, dan beribu kelakuan minus lainnya.

Labels: